Bagi beberapa orang, cara untuk mendapatkan menantu yang juga seorang CEO adalah dengan menyekolahkan anak mereka di sekolah-sekolah elit ini.
Konsep ini sebenarnya memiliki dasar ilmiah dan dikenal dengan istilah assortative mating, sebuah fenomena di mana individu cenderung memilih pasangan dengan karakteristik yang mirip dengannya.
Baca Juga: Kontroversi Johnny G Plate, dari menteri nyaleg hingga terseret kasus korupsi BTS 4G
Tentu saja, semua ini bukan tanpa biaya.
Menurut rumor, pengeluaran untuk pendidikan anak bisa mencapai 30-40% dari penghasilan orangtua.
Jika orangtua memiliki dua anak dan mereka bersekolah di BSJ atau JIS, maka setiap bulan mereka harus mengeluarkan setidaknya Rp 80 juta.
Artinya, orangtua harus memiliki penghasilan minimal sekitar Rp 200 juta per bulan.
Baca Juga: Bosan makan ayam goreng KFC dan MCD, inilah daftar ayam goreng enak yang harus dicobain di Jakarta
Namun, uang sekolah bukanlah satu-satunya faktor dalam menentukan gengsi sekolah.
Bahkan sekolah negeri yang menggunakan faktor zonasi dan memiliki biaya sekolah yang jauh lebih murah pun memiliki gengsinya sendiri.
Dalam hal ini, gengsi sekolah negeri seringkali ditentukan oleh kode pos.
Dengan demikian, jika Anda berpikir bahwa bersekolah di sekolah elit hanyalah soal flexing atau menunjukkan status sosial, mungkin saatnya untuk mempertimbangkan kembali.
Dibalik biaya sekolah yang mahal, ada nilai-nilai lain yang tidak kalah pentingnya, seperti membangun koneksi dan mempersiapkan masa depan anak Anda.***
Artikel Terkait
Bosan makan ayam goreng KFC dan MCD, inilah daftar ayam goreng enak yang harus dicobain di Jakarta
Kontroversi Johnny G Plate, dari menteri nyaleg hingga terseret kasus korupsi BTS 4G
Tidak hanya ciptakan mobil canggih, kini Tesla ciptakan robot AI berbentuk manusia
Guide dan tips berwisata di Istanbul, kota final Champions League 2023!