Ternyata minuman enak bisa berdampak bagi kesehatan, ini 5 jenis minuman yang berbahaya, nomor 2 terfavorit!

Hal tersebut sesuai dengan sebuah laporan yang telah diterbitkan di National Library of Medicine berjudul 'Sugar-sweetened beverage consumption among adults' atau konsumsi minuman yang dimaniskan dengan gula di kalangan orang dewasa.

Bahkan sejumlah penjual frozen latte sering mencampurkan gula yang jumlahnya lebih banyak daripada sekaleng minuman soda, seperti caramel latte.

Baca Juga: Anak yang digigit anjing rabies di NTT akhirnya meninggal, netizen peringatkan pada semua pemilik anjing

2. Es Teh Manis

Ahli diet terdaftar dan profesor nutrisi di University of Hawaii, Jinan Banna memberi peringatan bahwa di dalam kandungan es teh terdapat banyak gula.

Bahkan, teh kemasan yang dikomersilkan kemungkinan juga mengandung gula yang jumlahnya sama dengan soda.

"Konsumsi minuman yang banyak mengandung gula seperti es teh telah terbukti terkait dengan perkembangan sindrom metabolik dan diabetes tipe 2," papar Jinan Banna.

Baca Juga: Jurnalis Prancis tewas akibat serangan roket Rusia, Presiden Macron lakukan penyelidikan atas kejahatan perang

3. Frappuccino

Salah satu ahli diet terdaftar berbasis di New York, Amerika Serikat, Kylie Ivanir mengatakan bahwa frappuccino dan minuman kopi manis lainnya terkandung di dalamnya 'lemak manis'.

'Lemak manis' adalah kombinasi antara gula yang berasal dari sirup dan perasa dengan lemak jenuh yang terdapat di dalam krim.

'Lemak manis' ini bahkan bisa membajak sirkuit otak dan membuat seseorang menginginkan lebih banyak.

Selain itu, 'lemak manis' juga dapat meningkatkan insulin, menyebabkan resistensi insulin, dan tingkat lipid yang lebih tinggi hingga akhirnya menimbulkan sindrom metabolik.

Baca Juga: Presiden Vladimir Putin sebut Rusia semakin sekarat di Ukraina, Kremlin ungkap kelemahan Wagner Group

"Walaupun kombinasi gula dan lemak ini membuat minuman terasa lembut dan nikmat, itu dapat menyebabkan lemak yang tersimpan menjadi berlebih karena peningkatan kerja hormon insulin (hormon penyimpan lemak kita)," pungkas Kylie Ivanir.