8. Mengalami kelainan darah, termasuk jumlah trombosit dan sel darah putih yang rendah.
9. Mengalami kelainan pada beberapa organ tubuh, termasuk fungsi pembekuan, hati, dan ginjal.
10. Mengalami gagal organ.
Sebagian besar kasus infeksi virus Marburg menunjukkan gejala antara 5 - 10 hari setelah tubuh terinfeksi.
Meski begitu, gejala bisa muncul mulai dari 2 -14 hari.
Dampak infeksi virus Marburg yang terjadi dalam jangka panjang, tidak begitu bisa diidentifikasi seperti jenis virus lain.
Hal itu terjadi karena serangan virus itu masih terbilang langka dan sebagian besar kasusnya.
Para ahli disebutkan mengalami kesulitan untuk melakukan studi terhadap infeksi virus itu karena sering penderita berujung pada kematian.
Kalau sudah terserang, harus dilakukan penanganan untuk meringankan gejala yang dirasakan oleh pengidap.
Termasuk untuk mencegah terjadinya komplikasi atau bahkan kematian.
Adapun beberapa pilihan penanganan yang dapat dilakukan seperti:
- Membantu mengendalikan rasa nyeri yang muncul pada tubuh.
- Memenuhi asupan cairan tubuh serta elektrolit yang hilang untuk mencegah pengidap mengalami dehidrasi parah.
- Membantu menstabilkan kembali tekanan darah dan kadar oksigen.
- Pada kasus perdarahan, penanganan yang dilakukan adalah transfusi darah atau membantu pembekuan darah.
- Mengatasi komplikasi sekunder yang mungkin terjadi.
Itulah informasi terkait virus Marburg. Semoga bermanfaat.***
Artikel Terkait
Minuman herbal penguat imun dari dr Zaidul Akbar ini mampu sembuhkan flu dan demam, coba sekarang!
Kemenkes menghimbau untuk cegah penyakit tidak menular lewat CERDIK, begini caranya
Demam berdarah dan fenomena el nino berhubugan erat. Begini penjelasan Kemenkes