JAKARTA INSIDER - Pernah mendengar tentang diet telur rebus? Pola makan ini tengah naik daun karena diklaim mampu menurunkan berat badan lebih dari 10 kg dalam waktu dua minggu.
Di tengah tren hidup sehat dan keinginan menurunkan berat badan dengan cepat, bahan sederhana seperti telur rebus kembali jadi pilihan populer.
Meskipun tampak biasa, telur rebus ternyata menyimpan banyak manfaat, terutama untuk mereka yang ingin memangkas berat badan.
Baca Juga: Polda Kaltim ungkap peredaran Narkoba di Samarinda-Balikpapan, 8 orang ditetapkan sebagai Tersangka
Telur rebus merupakan sumber protein hewani berkualitas tinggi namun rendah kalori.
Mengutip Healthline, satu butir telur rebus hanya mengandung sekitar 70-80 kalori dan menyediakan sekitar 6 gram protein, yang penting untuk membangun otot, meningkatkan rasa kenyang, dan membantu tubuh membakar lebih banyak kalori bahkan saat beristirahat.
Selain itu, telur rebus mengandung berbagai vitamin dan mineral penting seperti vitamin D, B12, selenium, dan kolin yang mendukung kesehatan metabolisme.
Dengan keunggulan tersebut, tak heran jika diet telur rebus menjadi strategi populer untuk menurunkan berat badan secara cepat.
Baca Juga: Polisi gagalkan peredaran 47 kg ganja di Sumbar, 4 Tersangka berhasil ditangkap
Cara Diet Telur Rebus
Diet ini fokus pada konsumsi protein tinggi dari telur, dipadukan dengan sayuran non-tepung dan buah rendah karbohidrat.
Orang yang mengikuti diet ini diklaim bisa mengalami penurunan berat badan hingga 11 kg hanya dalam waktu dua minggu.
Kepraktisan dan kemampuan menciptakan defisit kalori — yaitu kondisi kalori masuk lebih sedikit dibanding kalori yang dibakar — menjadi kunci utama keberhasilannya.
Baca Juga: Bermodus tukar ATM, Residivis mengaku warga Brunei ditangkap Polresta Bogor Kota
Efektivitas Diet Telur Rebus
Sebagai diet rendah karbohidrat, metode ini terbukti secara ilmiah mampu mempercepat penurunan berat badan dan memperbaiki tekanan darah serta kadar kolesterol dalam jangka pendek. Namun, efektivitasnya dalam jangka panjang masih menuai perdebatan.
Tinjauan dari 12 studi menyebutkan, diet rendah karbohidrat secara signifikan meningkatkan penurunan berat badan dalam waktu singkat, sekaligus memperbaiki beberapa faktor risiko penyakit jantung.
Artikel Terkait
5 Universitas terbaik di Riau berdasarkan akreditasi dan reputasi
5 Universitas ternama di China yang sering jadi incaran Mahasiswa Indonesia, nomor 3 paling banyak diminati!
5 Cara membersihkan telinga dengan baik, salah satunya dengan menggunakan kain lembap
5 Negara dengan tingkat Pendidikan yang rendah, ada Afghanistan hingga Sudan!
Indonesia catat rekor dunia, jumlah pengguna ponsel untuk akses internet terbanyak