Ketika terjadi sirosis, cedera hati akan meninggalkan bekas luka dan membuat hati tidak bekerja dengan optimal. Hal ini berdampak dalam proses pembuatan protein, pencernaan nutrisi makanan, penyimpanan energi, serta melawan infeksi.
Baca Juga: 10 Perawatan rambut tradisional ala Wanita Pakistan, salah satunya dengan Henna dan Lidah Buaya
Kerusakan hati seperti halnya sirosis dapat berdampak pada seluruh bagian tubuh.
Pada dasarnya organ hati dapat memperbaiki sel-nya sendiri, akan tetapi pada kondisi ini, ketika organ hati terluka, hati akan memperbaiki sel-nya dengan membentuk jaringan parut.
Dan, apabila kerusakan terus berlanjut dan jaringan parut yang dibentuk semakin banyak, akibatnya hati akan mengalami kesulitan dalam menjalankan fungsinya.
Sirosis hati adalah penyakit yang banyak dialami oleh peminum alkohol berat dalam jangka panjang. Namun, Anda tetap harus waspada meski tidak memiliki kebiasaan mengonsumsi alkohol.
Penyebab Sirosis Hati
Penyebab utama dari penyakit sirosis hati di negara maju biasanya dikarenakan kebiasaan minum alkohol secara berlebihan dalam jangka panjang (kecanduan), atau istilah medisnya disebut dengan sirosis alkoholik.
Di Indonesia sendiri penyakit infeksi, yakni hepatitis B dan C, masih menempati urutan pertama penyebab sirosis hati.
Selain disebabkan oleh alkohol, beberapa jenis penyakit liver yang dapat meningkatkan risiko sirosis hati adalah sebagai berikut.
Infeksi virus hepatitis kronis, seperti hepatitis B dan hepatitis C
Efek samping obat-obatan, seperti isoniazid dan methotrexate
Perlemakan hati non-alkohol
Artikel Terkait
Waspada! Ini dia 8 ciri jika anda sedang terkena penyakit non medis
4 ciri penyakit ain pada anak kecil, apa saja? Yuk disimak pendapat Ustadz Khalid Basalamah
7 ciri orang yang terkena sihir dan santet, salah satunya penyakit yang tidak terdeteksi medis
7 ciri orang terkena santet, salah satunya penyakit tidak terdeteksi oleh medis
18 tanda anda terkena penyakit ain dari orang iri dengki, waspadalah!