Setelah hampir tiga dekade berkelana, Ibnu Batutta akhirnya kembali ke Maroko untuk menetap.
Ia kemudian mendiktekan kisah perjalanannya kepada seorang penulis bernama Ibn Juzayy.
Karya ini dikenal dengan nama "Rihla" dan menjadi salah satu catatan perjalanan paling penting dalam sejarah, memberikan wawasan berharga tentang dunia abad ke-14.
Ibnu Batutta meninggal pada tahun 1369 di kampung halamannya di Tangier.
Meskipun ia tidak sepopuler penjelajah Eropa seperti Marco Polo, karyanya memberikan kontribusi besar terhadap pemahaman kita tentang dunia Islam pada abad pertengahan.
Perjalanannya mencakup lebih dari 120.000 kilometer dan menjangkau berbagai budaya dan peradaban.***
Artikel Terkait
Fakta terkait banyaknya mitra program Makan Bergizi Gratis yang mundur dan tak meneruskan kegiatan usai tak di bayar, BGN: Sedang kami atur
Aturan baru era Presiden Prabowo, ASN di Jawa Tengah dilarang membeli dan menggunakan gas Elpiji 3Kg subsidi, ternyata begini alasannya
Usai membubarkan Kementerian Pendidikan AS, Donald Trump menunjuk Elon Musk untuk memimpin Departemen Efisiensi
Senasib dengan Taylor Swfit, Billie Eilish pulang tanpa piala Grammy 2025
Pulang tanpa piala Grammy 2025, Billie Eilish dan Ariana Grande sepakat akan kolaborasi, ada apa?