Sejarah Ibnu Batutta, penjelajah asal Maroko yang menceritakan perjalanannya dalam sebuah buku yang memberikan kontribusi besar bagi peradaban Islam

photo author
- Jumat, 7 Februari 2025 | 18:01 WIB
Sejarah Ibnu Batutta, penjelajah asal Maroko yang menceritakan perjalanannya dalam sebuah buku yang memberikan kontribusi besar bagi peradaban Islam
Sejarah Ibnu Batutta, penjelajah asal Maroko yang menceritakan perjalanannya dalam sebuah buku yang memberikan kontribusi besar bagi peradaban Islam

JAKARTA INSIDER - Ibnu Batutta, atau lebih lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Abdullah al-Lawati al-Tanji bin Batutta, lahir pada 24 Februari 1304 di Tangier, Maroko.

 Ia dikenal sebagai salah satu pengelana terbesar dalam sejarah dunia. Perjalanan yang dilakukannya sepanjang hidupnya tercatat dalam sebuah buku berjudul "Rihla" (Perjalanan).

Ibnu Batutta memulai perjalanannya pada tahun 1325, saat ia berusia 21 tahun. Tujuan awalnya adalah menunaikan ibadah haji ke Mekah.

Baca Juga: Pulang tanpa piala Grammy 2025, Billie Eilish dan Ariana Grande sepakat akan kolaborasi, ada apa?

 Perjalanan ini membawanya melintasi Afrika Utara, Mesir, dan wilayah Hijaz. Setelah menyelesaikan haji, ia memutuskan untuk melanjutkan penjelajahannya.

Setelah Mekah, Ibnu Batutta mengunjungi berbagai wilayah di Timur Tengah, seperti Iraq, Persia, dan Turki.

Baca Juga: Senasib dengan Taylor Swfit, Billie Eilish pulang tanpa piala Grammy 2025

 Kemudian ia melanjutkan perjalanan ke wilayah Asia Tengah, melintasi Afganistan dan India. 

Di India, ia bekerja sebagai qadi (hakim) di Kesultanan Delhi di bawah pemerintahan Sultan Muhammad bin Tughluq.

Ia juga menjelajahi wilayah Asia Tenggara, termasuk Maladewa dan Sumatra.

Baca Juga: Usai membubarkan Kementerian Pendidikan AS, Donald Trump menunjuk Elon Musk untuk memimpin Departemen Efisiensi

 Dari sana, ia melanjutkan perjalanannya ke Cina, di mana ia mengunjungi pelabuhan-pelabuhan penting seperti Guangzhou.

Setelah menghabiskan beberapa tahun di Asia, Ibnu Batutta kembali ke Maroko pada tahun 1349. Namun, kecintaannya pada perjalanan tak kunjung padam.

 Ia segera berangkat menuju Kerajaan Mali di Afrika Barat, mengunjungi kota-kota seperti Timbuktu dan Gao.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayatul Nissa Rahmadani

Sumber: Wikipedia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X