JAKARTA INSIDER - Masih di awal tahun 2025 ini, Australia ikut harus menghadapi kebakaran hutan yang terjadi di beberapa wilayahnya.
Heatwave atau gelombang panas yang terjadi di Australia bagian tenggara meningkat selama akhir pekan kemarin.
Karena itu, pemerintah pun telah mengeluarkan larangan untuk melakukan pembakaran di area tersebut untuk mengurangi risiko kebakaran.
Suhu panas yang ekstrem
Mengutip dari Reuters, pada Senin, 27 Januari 2025, badan ramalan cuaca nasional sudah memberi peringatan tentang adanya suhu panas ekstrem di Melbourne, Victoria.
Dari rmalan cuaca itu diprediksi kalau suhu di Melbourne bisa mencapai 41 derajat Celcius.
Suhu tersebut lebih tinggi 14 derajat Celcius dari rata-rata maksimum suhu untuk bulan Januari.
Kebakaran terjadi di Little Desert National Park dan Grampians National Park
Dalam perkiraan kebakaran hutan musiman, dewan nasional di Australia yang mengurusi tentang pemadaman kebakaran dan layanan darurat sudah memberi peringatan.
Fakta defisit curah hujan parah selama 18 bulan terakhir telah membuat banyak tanaman mati dan menumpuk di hutan Victoria.
Hal tersebut menjadi faktor yang memudahkan api menjalar dengan lebih cepat karena tumpukan tanaman kering.
Artikel Terkait
Selena Gomez unggah video menangis di Instagram terkait kebijakan Donald Trump mendeportasi massal imigran, Politisi Partai Republik lontarkan ancaman
Selena Gomez unggah video terkait kebijakan deportasi Trump, Bos Imigrasi dan Politisi Partai Republik buka suara hingga lontarkan ancaman
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bertemu dengan Ketua Hamas di Ankara, bahas gencatan senjata hingga kemerdekaan Palestina
Delegasi Hamas bertemu dengan Presiden Turki di Ankara usai kebijakan gencatan senjata, Erdogan: Kami selalu mendukung Palestina!
Tak sanggup mengatasi banjir, Pemprov Jakarta akan melakukan modifikasi cuaca dengan garam, bagaimana prosesnya?