Waspada gelombang tinggi! BMKG beri peringatan untuk sejumlah perairan Indonesia

JAKARTA INSIDER - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait gelombang tinggi yang dapat mencapai ketinggian hingga 6 meter di beberapa perairan Indonesia.

Peringatan ini berlaku pada tanggal 5 - 6 Oktober 2023.

Adapun pola angin di wilayah Indonesia bagian utara secara umum bergerak dari Tenggara ke Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar antara 6 hingga 15 knot.

Baca Juga: Ibu Iriana Joko Widodo naik Whoosh, Jakarta ke Bandung hanya 27 menit

Sementara itu, di wilayah Indonesia bagian selatan, pola angin cenderung bergerak dari Timur ke Tenggara dengan kecepatan berkisar antara 6 hingga 20 knot.

Kecepatan angin tertinggi tercatat di beberapa lokasi, termasuk Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Banten, Laut Jawa, perairan selatan Kalimantan, Selat Makassar bagian selatan, Laut Banda bagian barat, dan Laut Arafuru bagian timur.

Situasi ini dapat mengakibatkan gelombang setinggi 1.25 - 2.5 meter di beberapa lokasi, seperti Selat Malaka bagian utara, perairan utara Sabang, perairan timur Kepulauan Simeulue, perairan selatan Kepulauan Mentawai, perairan P. Sawu, perairan Kupang - P. Rotte, dan Laut Sawu.

Baca Juga: ITB Kampus Jatinangor miliki lahan yang luas, mahasiswa TPB 2023 dengan nyaman

Selain itu, gelombang dengan ketinggian lebih dari 2.5 hingga 4.0 meter berpotensi terjadi di sejumlah wilayah, termasuk perairan barat Aceh - Kep. Mentawai, perairan P. Enggano - Bengkulu, Samudera Hindia Barat Aceh - Kep. Mentawai, dan Selat Sunda bagian barat.

Perairan selatan Bali - P. Sumba, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, serta Samudera Hindia Selatan NTB - P. Sumba juga dapat mengalami gelombang tinggi.

BMKG menyarankan agar masyarakat yang tinggal atau beraktivitas di pesisir sekitar wilayah-wilayah yang berpotensi mengalami gelombang tinggi untuk tetap waspada.

Baca Juga: Ketertinggalan belajar di Indonesia Pasca-Pandemi: Bank Dunia rilis laporan upaya pemulihan

Ini mencakup perahu nelayan, kapal tongkang, kapal ferry, dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo dan kapal pesiar.

Peringatan ini dikeluarkan untuk menjaga keselamatan pelayaran dan menghindari risiko yang dapat timbul akibat kondisi cuaca yang ekstrim.***