JAKARTA INSIDER - Pandemi COVID-19 telah mengubah lanskap pendidikan di Indonesia dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Seiring dengan penutupan sekolah selama lebih dari 21 bulan, siswa di seluruh negeri menghadapi tantangan besar dalam mengikuti proses pembelajaran.
Untuk mengatasi Learning Loss yang signifikan, Bank Dunia Indonesia telah mengusulkan tiga langkah kunci:
Baca Juga: Stunting Anak di Indonesia: Bank Dunia Berikan Dukungan Pembiayaan 600 juta dolar AS
1. Menambah Waktu Belajar:
Pandemi telah mempengaruhi kemampuan siswa untuk menjaga jadwal belajar yang teratur.
Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memperpanjang waktu belajar siswa, baik melalui sesi pembelajaran tambahan di sekolah atau menggunakan platform pembelajaran online.
Hal ini akan memberikan siswa lebih banyak kesempatan untuk mengatasi materi yang telah mereka lewatkan.
Baca Juga: Meningkatnya risiko resesi global nyata adanya, Ketua IMF dan Bank Dunia peringatkan hal ini
2. Melacak Kinerja Belajar Siswa:
Penting untuk secara teratur melacak kinerja belajar siswa.
Ini dapat dilakukan melalui ujian, penilaian, atau tes yang sesuai.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang tingkat kemampuan belajar siswa, guru dan pendidik dapat merancang program pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan individu mereka.
Baca Juga: Judi online semakin marak, OJK perintahkan bank untuk blokir rekening terkait
Artikel Terkait
Meningkatnya risiko resesi global nyata adanya, Ketua IMF dan Bank Dunia peringatkan hal ini
Stunting Anak di Indonesia: Bank Dunia Berikan Dukungan Pembiayaan 600 juta dolar AS
Presiden Jokowi resmikan Bursa Karbon Indonesia: Kontribusi Indonesia dalam perang melawan perubahan iklim
Judi online semakin marak, OJK perintahkan bank untuk blokir rekening terkait