Wow, emas melemah hingga 0,6 dolar AS setelah data inflasi AS sesuai perkiraan

photo author
- Sabtu, 28 Januari 2023 | 21:21 WIB
ilustasi emas batangan untuk investasi jangka panjang (Freepik.com/Wirestock)
ilustasi emas batangan untuk investasi jangka panjang (Freepik.com/Wirestock)

 

JAKARTA INSIDER - Saat ini emas masih diburu oleh ribuan orang, bahkan masyarakat Indonesia juga sangat menyukainya.

Kini emas bisa disimpan untuk tabungan, investasi, perhiasan atau jual beli dan memperoleh keuntungan banyak dikemudian hari.

Ketika membeli emas dan dijual beberapa tahun lagi, makan keuntungan akan semakin bertubi-tubi.

Baca Juga: Besok, Persija Jakarta punya misi besar rebut kembali puncak klasemen dari Persib Bandung

Sebagian orang memilih investasi emas supaya harta yang dimiliki tidak terkuras habis.

Dan sebagian orang lagi memilih investasi uang dengan penyimpanan di bank supaya lebih aman.

Jika dibelikan emas dalam bentuk perhiasan bisa belikan cincin, anting, gelang dan lain-lain.

Tetapi ketika dibelikan emas logam bisa disimpan dan juga tidak perlu orang lain tahu.

Saat ini harga emas sedikit melemah pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), memperpanjang kerugian untuk hari kedua berturut-turut namun masih mencatat kenaikan mingguan, setelah data inflasi AS sesuai dengan ekspektasi pasar dan dolar AS sedikit lebih kuat.

Ternyata kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, menyusut 0,6 dolar AS atau 0,03 persen menjadi ditutup pada 1.929,40 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan mencapai level tertinggi sesi 1.935,40 dolar AS dan terendah 1.916,50 dolar AS.

Emas berjangka merosot 12,6 dolar AS atau 0,65 persen menjadi 1.930,00 dolar AS pada Kamis (26/1/2023), setelah bertambah 7,20 dolar AS atau 0,37 persen menjadi 1.942,60 dolar AS pada Rabu (25/1/2023), dan terangkat 6,80 dolar AS atau 0,35 persen menjadi 1.935,40 dolar AS pada Selasa (24/1/2023).

Emas mempertahankan kenaikan tipis hampir 0,1 persen untuk minggu ini, kenaikan mingguan keenam berturut-turut.

Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Jumat (27/1/2024) bahwa indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS tidak termasuk makanan dan energi, ukuran inflasi yang disukai Fed, meningkat 4,4 persen tahun ke tahun pada Desember, turun dari pembacaan 4,7 persen pada November dan tingkat kenaikan tahunan paling lambat sejak Oktober 2021.

Dilansir JAKARTA INSIDER dari antaranews.com pada Sabtu (28/1/2023), menjelaskan emas melemah 0,6 dolar AS setelah data inflasi AS sesuai perkiraan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: St Shofia Munawaroh JI

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X