Perseroan saat ini telah mengambil inisiatif revaluasi dan pelepasan kepemilikan di beberapa perusahaan asuransi. Dampaknya kondisi permodalan perseroan berangsur membaik.
Pada Oktober tercatat minus 10 persen. "Bulan November, sudah positif, meskipun belum 120 persen. Sekarang sudah di 60-70 persen," jelas Andy Samuel Panggabean.
Ke depan, untuk menyehatkan kondisi keuangan perseroan, harus dilakukan upaya-upaya organik dan anorganik hingga restrukturisasi portofolio reasuransi kredit. Selain itu, perseroan juga melakukan revaluasi optimalisasi dan potensi perusahaan yaitu dengan menjual aset tetap.
"Targetnya bisa memenuhi ketentuan permodalan 120 persen," jelas Andy Samuel Panggabean.
Baca Juga: Gempa susulan Cianjur sudah 406 kali, frekuensi semakin jarang
Saat ini manajemen JASINDO, perusahaan asuransi plat merah, tengah berupaya mengembalikan solvabilitas perusahaan ke tahap sehat dan menguatkan fundamental bisnis agar tetap sustain dan prudent.
Perusahaan asurasi JASINDO dibentuk pemerintah pada 9 Desember 1972. Hasil merger antara PT Asuransi Bendasraya dan PT Umum Internasional Underwriters (UIU). PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang usaha Asuransi Umum.
Asuransi Jasindo merupakan perusahaan asuransi yang menerima pertanggungan asuransi baik langsung maupun tidak langsung, dengan kepemilikan 1 lembar saham seri A dwiwarna milik Negara Republik Indonesia dan 424.999 lembar saham Seri B milik PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero).
Baca Juga: Bocah SD di Lubuklinggau disekap lalu diperkosa pria paruh baya di mushola sekolah
Komitmen JASINDO adalah tepat dan cepat dalam menyelesaikan klaim-klaim besar. Hal ini terbukti dalam penyelesaian klaim-klaim besar bahkan hingga bernilai triliunan rupiah.
Sebut saja misalnya, klaim Apogee Kick Motor Satelit Palapa B2 sebesar US$ 75 juta, BDC Failure Satelit Palapa C2 senilai US$ 31,2 juta, Battery Charging Failure Satelit Palapa C2 sebesar US$ 36,5 juta, dan Loss of DB Satelit Garuda milik Aces International hingga senilai US$ 101,5 juta.***