JAKARTA INSIDER - PT Jasa Asuransi Indonesia (JASINDO) telah melakukan PHK besar-besaran. Akhir 2021 masih punya 927 karyawan yang tersebar di kantor pusat dan kantor perwakilan. Per Desember 2022, menjadi 665 karyawan.
Sebanyak 262 karyawan JASINDO telah diPHK dalam kurun waktu satu tahun. Tak hanya karyawan yang dikurangi. Jumlah kantor perwakilan juga dikurangi.
Kantor perwakilan JASINDO yang semula berjumlah 73, saat ini tinggal 30. Sebanyak 43 kantor perwakilan ditutup.
Direktur Utama Jasindo, Andy Samuel Panggabean mengatakan kantor perwakilan ditutup karena JASINDO melakukan perubahan proses dan model bisnis.
"Kantor-kantor perwakilan ini biasanya hanya diisi oleh 2 sampai 3 karyawan saja", ujar Andy Samuel Panggabean dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI. (8/12/22)
Manajemen JASINDO memutuskan untuk mengalihkan proses klaim ke kantor pusat. Perubahan inilah, jelas Andy Samuel Panggabean yang mengharuskan perusahaan mengambil keputusan mem-PHK karyawan dalam jumlah besar dan menutup kantor perwakilan.
Baca Juga: PBB kecam isi pasal KUHP yang dinilai tak sesuai kebebasan fundamental dan HAM
Ditanya oleh anggota Komisi VI DPR mengenai kondisi keuangan perusahaan, Andy Samuel Panggabean mengatakan JASINDO tengah melakukan penyehatan.
"Kami telah melepas 10 persen kepemilikan kami di Mandiri Inhealth dan 20 persen di Tokio Marine," kata Andy Samuel Panggabean.
Diakui Andy Samuel Panggabean, RIsk Based Capital (RBC) permodalan perseroan belum memenuhi ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"RBC Jasindo belum memenuhi ketentuan OJK 120 persen, sempat diaudit minus 84,85 persen."
Baca Juga: Intip prosesi siraman Kaesang Pangarep, Presiden Jokowi: Kami juga memohon maaf…
