Susul Meta dan Twitter, Amazon PHK massal 10.000 pekerja di tengah ancaman resesi ekonomi

photo author
- Rabu, 16 November 2022 | 17:36 WIB
Amazon berencana pangkas 10.000 karyawannya, akibat lesunya ekonomi (nawacitapost)
Amazon berencana pangkas 10.000 karyawannya, akibat lesunya ekonomi (nawacitapost)

Bulan lalu pendiri dan Ketua Amazon, Jeff Bezos memperingatkan bahwa ekonomi AS mengirimkan sinyal untuk "memperkuat diri".

Harga saham Amazon telah turun lebih dari 40% tahun ini karena bergulat dengan perlambatan penjualan online.

Perusahaan teknologi besar lainnya telah mengumumkan PHK besar-besaran karena mereka memangkas biaya.

Baca Juga: Kabar baik, Kementerian Agama pastikan vaksinasi meningitis tak lagi jadi syarat keberangkatan jemaah umrah

Pekan lalu Meta yang memiliki Facebook, Instagram, dan WhatsApp mengumumkan akan memangkas 13% tenaga kerjanya.

PHK massal pertama dalam sejarah perusahaan akan mengakibatkan 11.000 karyawan kehilangan pekerjaan.

Tak lama setelah Elon Musk mengambil alih Twitter, dipastikan bahwa dia akan memangkas jumlah karyawan platform media sosial sekitar 50%.

Dalam beberapa minggu terakhir raksasa teknologi Microsoft, platform pemrosesan pembayaran Stripe dan perusahaan perangkat lunak bisnis berbasis cloud Salesforce juga telah mengumumkan PHK.

Baca Juga: Belum juga deklarasi, Menlu Rusia Sergey Lavrov sudah tinggalkan Bali, yang lain juga ikut tinggalkan KTT G20

Salah satu orang dalam industri teknologi yang berbasis di Seattle, yang tak mau disebut namanya mengatakan kepada BBC, bahwa pasar kerja telah berubah secara signifikan dalam beberapa minggu terakhir.

"Dua tahun terakhir sangat bagus untuk peluang kerja karena pekerjaan jarak jauh berarti Anda tidak perlu mengisolasi pencarian kerja ke daerah Anda. Jadi terlihat perebutan bakat menjadi sangat kompetitif dan upah naik sangat tinggi."

"Apa yang kami lihat sekarang adalah kontraksi anggaran dan staf."

Dia mengatakan beberapa perusahaan teknologi, termasuk Amazon kemungkinan akan terpukul sangat keras.

"Amazon terlalu banyak pekerja, membengkak. Ada banyak pekerja namun tidak memberikan banyak nilai sehingga mereka menjadi yang pertama untuk pemutusan hubungan kerja." ***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ari Utari JI

Sumber: BBC News World

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X