Perang Ukraina-Rusia jadi ancaman resesi dunia, Indonesia lakukan pengendalian inflasi

JAKARTA INSIDER – Ancaman resesi dunia akan berdampak pada negara Asia termasuk Indonesia, semua pihak dan negara- negara di dunia bersiap untuk menghadapi terjangan resesi itu.

Diperkirakan ekonomi global akan memasuki resesi dunia, tidak diketahui seberapa dalam dan lama hal itu akan terjadi.

Meski diyakini badai pasti akan berlalu, tetapi untuk menghadapinya diperlukan sebuah usaha dari sebuah negara.

Baca Juga: Membuka skenario terburuk resesi pada 2023, Sri Mulyani: Inflasi Indonesia masih relatif rendah

Tidak dapat dipungkiri resesi akan memperburuk kondisi ekonomi dunia.

Hal tersebut dipicu oleh banyaknya tekanan dari berbagai kondisi, serta akan berdampak pada banyak sektor yang langsung dirasakan masyarakat dunia.

Terjadinya resesi atau memburuknya perekonomian akan jadi sebuah tekanan berat terhadap fundamental ekonomi dan kehidupan manusia.

Baca Juga: Imbas perang Ukraina-Rusia, krisis pangan di depan mata, resesi ekonomi mengancam dunia

Jika terjadi hal itu, pertumbuhan anjlok, inflasi tinggi, pengangguran meningkat, pendapatan dan daya beli menurun, utang bebani fiskal, dan terbatasnya sumber daya untuk stabilisasi ekonomi.

Tidak terkecuali Indonesia, dalam mewaspadai hal tersebut pemerintah telah mengambil sejumlah langkah penting bagi penguatan perekonomian nasional.

Mengantisipasi dampak krisis yang dapat mempengaruhi keberlanjutan pemulihan ekonomi.

Sebagaimana dilansir JAKARTA INSIDER dalam ekon.go.id Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, bahwa Indonesia telah melakukan pengendalian inflasi dengan cukup baik, dimana saat ini inflasi berada di 5,9%.

Baca Juga: Dampak global perang Ukraina-Rusia, begini akibat di berbagai lini kehidupan

Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Indonesia telah melakukan pengendalian inflasi dengan cukup baik, dimana saat ini inflasi berada di 5,9%.