Meski masih agresif, tetapi kenaikan suku bunga nyatanya tidak mampu mendongkrak nilai tukar dolar Australia.
Artinya, pasar melihat ke depannya perekonomian Australia bisa mendapat masalah, terutama inflasi yang tinggi dan bisa membawanya ke jurang resesi.
Inflasi berdasarkan consumer price index (CPI) pada kuartal II-2022 sebesar 6,1% yang merupakan level tertinggi dalam 21 tahun terakhir.
Inflasi diperkirakan masih akan terus menanjak dan mencapai puncaknya sebesar 7,75% pada kuartal IV-2022.***
Artikel Terkait
Sri Mulyani bahas pemulihan ekonomi Indonesia dengan investor besar, kinerja dan kebijakannya menuai apresiasi
Krisis ekonomi Inggris dalam genggaman Liz Truss, warga Inggris: seperti era 1980 mencekam!
Masih ada waktu, Rumah Sakit Islam (RSI) Aisyiyah Malang membuka lowongan kerja tenaga kesehatan
Simak tips mudah untuk memulai investasi saham secara syariah yuk
Catat! OJK tegas larang Debt Collector gunakan kekerasan saat tagih utang