JAKARTA INSIDER - Kain/busana impor bermotif batik semakin membanjiri pasar Indonesia.
Kain/baju impor bermotif batik itu dijual di toko hingga secara online.
Harga yang ditawarkan beragam mulai dari Rp100ribu untuk blus atau kemeja bermotif batik asal Korea
Maraknya kain/baju bermotif produk luar negeri itu pun mulai dipersoalkan DPR RI.
Wakil Ketua DPR Bidang Koordinasi Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel misalnya, mengatakan, jika impor tekstil bermotif batik dibiarkan, maka lama-lama kerajinan batik akan mati.
Baca Juga: Wow! Buah yang katanya bisa menggugurkan janin, ternyata memiliki manfaat bagi kesehatan perempuan
Akhirnya, kata dia, di suatu masa dalam beberapa generasi ke depan tidak lagi mengenal batik Indonesia karena semuanya sudah diimpor.
"Untuk itu, ekonomi, termasuk investasi dan perdagangan, tidak boleh merusak budaya dan tata nilai bangsa,"ujar Gobel pada kegiatan bertajuk "Gerakan Perubahan Indonesia Berbasis Pendidikan, Budaya, dan Ekonomi seperti dirilis dari ANTARA, Selasa (31/1/2023).
Mengacu pada kekhawatiran kehilangan kebudayaan batik itulah, kata dia, maka saat menjadi Menteri Perdagangan, kementeriannya melarang impor pakaian bekas dan tekstil bermotif batik.
Impor tekstil bermotif batik. akan mematikan industri kerajinan batik yang menghasilkan produk budaya warisan leluhur bangsa.
"Jika kita biarkan impor tekstil bermotif batik, maka lama-lama kerajinan batik akan mati dan generasi ke depan tidak mengenal batik Indonesia, " katanya.
Dia mengaku, bisnis termasuk investasi dan perdagangan, khususnya dari dan dengan pihak asing memiliki posisi penting.
Tapi, jangan sampai merusak budaya dan tata nilai bangsa.
Baca Juga: Sebal dengan jerawat yang membandel? Atasi dengan hal ini agar wajah makin kinclong