JAKARTA INSIDER - Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu menanggapi kekagetan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait harga pangan.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku sangat kaget usai mengetahui harga tempe yang meroket di pasaran.
Presiden Jokowi bak tak menyangka bila harga sembako di Pasar Malang Jiwan Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah mengalami kenaikan yang sangat drastis.
Baca Juga: Josep Borrel berani gertak Putin terkait rencana penggunaan nuklir, Kremlin: tunggu kejutan!
Kekagetan Presiden Jokowi teekait harga barang di pasaran ini sontak menjadi sorotan khalayak ramai.
Bahkan Said Didu turut serta memberikan tanggapan terkait hal itu.
Melalui postingan di akun media sosial pribadinya, Said Didu membeberkan alasan kuat adanya kenaikan harga pangan adalah rupiah yang melemah.
Baca Juga: Cianjur, gempa darat tak berpotensi tsunami, 72 kali gempa susulan...
Said Didu menilai, harga tempe dan barang lainnya yang mengalami kenaikan sudah menjadi standar dollar.
Lebih lanjut, Said Didu turut menyinggung, pihak-pihak yang memahami prihal dollar dan rupiah itu pasti tidak kaget melihat fenomena kenaikan harga di pasaran.
"Bpk Presiden yth, kedua komoditas tsb standar harganya dollar dan saat ini rupiah melemah. Bagi yg paham pasti tdk kaget," ujar Said Didu, sebagaimana dikutip JAKARTA INSIDER dalam cuitan akun Twitter @msaid_didu pada Selasa (22/11/2022).
Baca Juga: Ukraina kembali serang wilayah Zaporizhizhia, saling baku tembak dengan Rusia
Diketahui, Presiden Jokowi telah melakukan sidak atau blusukan ke Pasar Malang Jiwan Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah pada Senin (21/11/2022) kemarin.
Kunjungan Jokowi itu ditemani oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.