Bulan lalu pendiri dan Ketua Amazon, Jeff Bezos memperingatkan bahwa ekonomi AS mengirimkan sinyal untuk "memperkuat diri".
Harga saham Amazon telah turun lebih dari 40% tahun ini karena bergulat dengan perlambatan penjualan online.
Perusahaan teknologi besar lainnya telah mengumumkan PHK besar-besaran karena mereka memangkas biaya.
Pekan lalu Meta yang memiliki Facebook, Instagram, dan WhatsApp mengumumkan akan memangkas 13% tenaga kerjanya.
PHK massal pertama dalam sejarah perusahaan akan mengakibatkan 11.000 karyawan kehilangan pekerjaan.
Tak lama setelah Elon Musk mengambil alih Twitter, dipastikan bahwa dia akan memangkas jumlah karyawan platform media sosial sekitar 50%.
Dalam beberapa minggu terakhir raksasa teknologi Microsoft, platform pemrosesan pembayaran Stripe dan perusahaan perangkat lunak bisnis berbasis cloud Salesforce juga telah mengumumkan PHK.
Salah satu orang dalam industri teknologi yang berbasis di Seattle, yang tak mau disebut namanya mengatakan kepada BBC, bahwa pasar kerja telah berubah secara signifikan dalam beberapa minggu terakhir.
"Dua tahun terakhir sangat bagus untuk peluang kerja karena pekerjaan jarak jauh berarti Anda tidak perlu mengisolasi pencarian kerja ke daerah Anda. Jadi terlihat perebutan bakat menjadi sangat kompetitif dan upah naik sangat tinggi."
"Apa yang kami lihat sekarang adalah kontraksi anggaran dan staf."
Dia mengatakan beberapa perusahaan teknologi, termasuk Amazon kemungkinan akan terpukul sangat keras.
"Amazon terlalu banyak pekerja, membengkak. Ada banyak pekerja namun tidak memberikan banyak nilai sehingga mereka menjadi yang pertama untuk pemutusan hubungan kerja." ***