ekbis

KTT G20 di Bali, Indonesia mengenalkan kekayaan tanaman obat pada dunia internasional

Sabtu, 12 November 2022 | 12:25 WIB
Ramuan tradisional asli Indonesia. (farmasi.ugm.ac.id)

“Manfaatnya yang diharapkan dapat dikembangkan ke arah riset khasiat tanaman obat dan pengembangan kesehatan masyarakat,” ungkap Akhmad Saikhu.

Baca Juga: Memasuki usia ke-11, Surya Paloh: Presiden Jokowi adalah presidennya Partai Nasdem

Dalam agenda ini, tanaman obat itu dikemas menjadi suvenir dan diberikan secara gratis kepada delegasi G20 yang hadir.

Akhmad Saikhu berharap, negara-negara G20 tertarik dan ikut mengembangkan tanaman obat asli Indonesia.

Pengembangan obat tradisional di Indonesia digolongkan menjadi tiga yaitu:

1. Jamu
Jamu memiliki keamanan dan khasiatnya dibuktikan secara uji klinis. Lebih dari 12.000 jenis jamu ada di Indonesia.

2. Obat Herbal Terstandar (OHT)
OHT yang telah melalui uji pra klinik (pada hewan percobaan) dan bahan bakunya yang telah terstandardisasi. Saat ini, terdapat sekitar 86 OHT di Indonesia.

Baca Juga: Terbongkar, inilah sosok laki-laki pertama yang berhasil menaklukan BCL di usia muda, ternyata...

3. Obat yang masuk dalam pengobatan esensial yang lebih lengkap (fitofarmaka) Fitofarmaka merupakan bagian OHT yang sudah melalui uji pra klinik (pada hewan percobaan) dan uji klinik (pada manusia) di mana bahan baku dan produk jadinya sudah distandardisasi.

Di Indonesia, saat ini terdapat 24 jenis obat fitofarmaka di Indonesia yang sudah diproduksi antara lain :
1. Obat imunomodulator
2. Obat tukak lambung
3. Obat anti diabetes untuk menurunkan gula darah
4. Obat antihipertensi untuk menurunkan tekanan darah

“Ini akan memberikan kontribusi pengobatan terhadap 270 juta penduduk Indonesia yang cakupannya 82,3 persen adalah peserta JKN dan ini merupakan pasar potensial bagi produk yang akan terbentuk berasal dari fitofarmaka tersebut,” jelas Wamenkes Dante, sebagaimama dikutip JAKARTA INSIDER dari indonesia.go.id pada Sabtu (12/11/2022).***

Halaman:

Tags

Terkini