JAKARTA INSIDER – Krisis ekonomi yang sedang menimpa negara Eropa kian menjadi sangat amat nyata.
Setelah Belanda, Spanyol, dan Italia, kini krisis ekonomi timpa Argentina dan menyebabkan setengah dari warganya menjadi pemulung.
Argentina sedang dalam keadaan Ginting akibat ekonomi yang merosot.
Baca Juga: Kanada SOS! Krisis Ekonomi tetangga Amerika terlihat nyata, ngeri hingga tak mampu beli makanan
PHK besar besaran tidak hanya terjadi di Kanada dan Australia, Argentina bahkan sedang menghadapi ujian terberat ini.
Banyak pekerja yang di rumahkan dan di PHK di Argentina semenjak krisis ekonomi yang terjadi.
Banyak juga warga Argentina yang dulunya kaya dan sekarang jatuh miskin dan melarat.
Banyak dari warga Argentina yang beralih profesi menjadi seorang pemulung.
Kondisi ini jelas membuat warganya merasakan kesusahan secara finansial.
Kisah sedih mulai muncul satu persatu di Argentina akibat lonjakan inflasi yang tak terkira, menuju 100% tahun ini. Pada September 2022, inflasi telah mencapai 82,9% secara tahunan.
Utang negara ini pun tak main main, Argentina memiliki utang sebesar Rp 515 ribu triliun membuat pekerja serabutan yang kini jatuh ke lubang kemiskinan ekstrem, diantaranya menjadi pemulung sampah untuk sekedar bisa makan, atau antri di pasar barter untuk menukarkan barang-barang yang tersisa untuk hidup.
Dulunya, Argentina adalah negara besar yang makmur dan sempat menjadi mesin pertumbuhan Ekonomi terbesar di wilayah Amerika bagian selatan.
Namun sejak tingginya inflasi, kesusahan ekonomi dan berbagai faktor, kini Argentina harus menerima nasib seram.
Banyak negara barat yang terkena dampak dari Konflik Ukraina dan Rusia, salah satunya adalah Argentina.
Laju inflasi di Argentina sangat tinggi, terhitung sejak hiperinflasi 1990.