ekbis

Tidak bisa bayar hutang secara tunai untuk vendor, BUMN Karya bayar hutang dengan saham

Selasa, 25 Juli 2023 | 12:00 WIB
Dalam upaya menyelesaikan utang kepada vendor dan subkon, PT Waskita Beton Precast Tbk (Perseroan) berencana mengkonversi utang jadi saham (Twitter @PartaiSocmed)

JAKARTA INSIDER - Guna menyelesaikan kewajiban utang kepada vendor dan subkon, PT Waskita Beton Precast Tbk (Perseroan) tengah mempertimbangkan opsi yang berbeda namun memiliki potensi yang sama, yakni pembayaran utang menggunakan saham daripada uang tunai.

Surat permohonan pengumpulan dokumen dalam rangka konversi utang kreditur Tranche D menjadi saham berupa warkat telah disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan PT Waskita Beton Precast Tbk pada tanggal 17 Juni.

Perseroan menjelaskan rencana konversi utang menjadi saham dan memberikan penjelasan lebih lanjut terkait prosesnya kepada seluruh kreditur Tranche D.

Baca Juga: BLINK siap-siap borong! Starbucks Indonesia rilis merchandise resmi kolaborasi dengan BLACKPINK

Perseroan tengah mengkaji dua skema konversi utang menjadi saham.

Skema pertama adalah konversi sebagian utang menjadi saham preferen, dengan pilihan konversi sebesar 65% atau 95% dari kewajiban kepada vendor.

Rincian lebih lanjut mengenai skema pertama ini belum diungkap secara mendalam.

Baca Juga: Semakin mahal! ShopeeFood tingkatkan komisi yang mereka ambil dari 20% menjadi 25% untuk merchant

Skema kedua, yakni konversi utang menjadi saham biasa, juga tengah dipertimbangkan dengan pilihan 65% atau 95% kewajiban kepada vendor akan diselesaikan melalui saham.

Proses konversi tersebut dilaporkan masih berlangsung dan Perseroan berharap agar pembukaan suspensi saham dapat menjadi pencapaian penting dalam rangka konversi utang ini.

Tepatnya, akhir Juni diharapkan menjadi batas waktu penyelesaian proses pembukaan suspensi saham setelah perhitungan VWAP selama 45 hari bursa.

Baca Juga: Mitra Neynisfood kirim surat terbuka untuk Dwi Annisa dan Nesya Anastasya, tuntut penjelasan dan maaf

Saham, sebagai instrumen kepemilikan dalam suatu perusahaan, tentu memiliki karakteristik dan potensi pergerakan harga yang berbeda dengan uang tunai.

Bagi pihak vendor dan subkon yang menerima saham sebagai pengganti utang, mereka harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti stabilitas harga saham, potensi pertumbuhan nilai saham di masa depan, serta likuiditas saham yang mungkin mempengaruhi kemampuan mereka untuk menguangkan saham tersebut sesuai kebutuhan finansial.

Halaman:

Tags

Terkini