Baca Juga: Pemerintah Indonesia dituding tidak punya uang, pegawai Kementerian Keuangan buka suara
Namun, pada bulan Juni 2023, seorang pengguna dengan nama Roy Sakti mengungkap fakta bahwa presiden Jombingo memiliki rekam jejak yang buruk dan aplikasi Jombingo sebenarnya terlibat dalam skema ponzi.
Walaupun banyak yang percaya pada pengungkapan Roy Sakti, pihak Jombingo tetap berusaha meyakinkan pengguna mengenai keabsahan perusahaan tersebut.
Tidak lama setelah itu, pada tanggal 14 Juni 2023, presiden Jombingo, Martin (nama yang terus berubah), secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatannya.
Hal ini semakin memperburuk situasi dan menimbulkan kecurigaan yang lebih besar terhadap aplikasi ini.
Selama periode yang penuh kekacauan dari protes hingga pengunduran diri presiden Jombingo, perusahaan tersebut mencoba menawarkan promosi menarik untuk membangkitkan kepercayaan pengguna dan menghentikan penarikan dana.
Namun, pada tanggal 18 Juni 2023, terjadi kejadian yang mengejutkan ketika pengguna yang mencoba menarik uang mereka justru diberitahu bahwa aplikasi tersebut telah dilikuidasi dan mereka kehilangan semua uang mereka.
Berita tentang skandal Jombingo menyebar dengan cepat di media sosial dan menimbulkan kepanikan di antara pengguna.
Banyak dari mereka yang merasa terjebak dan kehilangan seluruh investasi mereka.
Baca Juga: Bank Indonesia Siap Jalankan Rencana Strategis untuk Redenominasi Rupiah
Beberapa pengguna juga melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib dan berusaha mendapatkan keadilan.
Skandal Jombingo mengguncang dunia e-commerce di Indonesia dan menjadi pelajaran berharga bagi pengguna dalam memilih aplikasi e-commerce yang aman dan terpercaya.
Kejadian ini mengingatkan kita akan pentingnya melakukan penelitian yang cermat sebelum melakukan transaksi di platform online dan tetap waspada terhadap tawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.***