ekbis

Indonesia tambah impor energi dari AS, Bahlil targetkan LPG dan minyak untuk seimbangkan neraca dagang

Jumat, 18 April 2025 | 18:05 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump (kiri) dan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia (kanan). (Instagram.com / @bahlillahadalia - @potus)

JAKARTA INSIDER - Pemerintah Indonesia terus melakukan berbagai upaya untuk meredam dampak kebijakan tarif balasan atau resiprokal yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Salah satu strategi diplomasi ekonomi yang ditempuh adalah dengan meningkatkan porsi impor energi dari Amerika Serikat, seperti minyak mentah (crude oil) dan gas petroleum cair (LPG).

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, dalam keterangan persnya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 17 April 2025.

Baca Juga: Indonesia lobi AS turunkan tarif impor, Menteri Bahlil: Kami tawarkan transaksi minyak Rp167 Triliun

Ia menyatakan bahwa langkah tersebut menjadi bagian dari negosiasi bilateral yang bertujuan untuk menyeimbangkan neraca perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat.

Dalam paparannya, Bahlil mengungkapkan bahwa Indonesia akan menaikkan porsi impor LPG dari AS secara signifikan.

Saat ini, 54 persen kebutuhan impor LPG RI berasal dari Amerika, dan angka tersebut akan ditingkatkan menjadi sekitar 80 hingga 85 persen.

Baca Juga: Dokter Syafril jadi tersangka pelecehan seksual, pernah ditonjok suami korban sebelum kasus mencuat

“Sekarang kan 54 persen impor LPG kita dari Amerika dan itu akan kita naikkan ke kisaran 80 sampai 85 persen,” ujar Bahlil.

Sementara itu, impor minyak mentah dari Amerika yang selama ini tergolong rendah—tidak lebih dari 4 persen dari total impor Indonesia—juga akan mengalami peningkatan drastis. Pemerintah menargetkan angkanya bisa tembus di atas 40 persen.

“Crude oil kita dari Amerika sekarang itu hanya sekitar 4 persen. Ini kita naikkan jadi lebih dari 40 persen,” lanjutnya.

Baca Juga: Bantah tuduhan kekerasan dan pelecehan di sirkus OCI, Komisaris Taman Safari Indonesia: Ini cuma sensasi!

Selain LPG dan minyak mentah, Indonesia juga merencanakan penambahan impor bahan bakar minyak (BBM) dari Amerika Serikat.

Namun, Bahlil menyebut bahwa untuk urusan teknis, pihaknya masih perlu melakukan pembahasan lebih lanjut bersama tim teknis dan pihak Pertamina.

“BBM juga demikian, tapi sekarang jumlahnya masih kecil. Detailnya akan dibahas teknis bersama tim dan Pertamina,” ungkapnya.

Halaman:

Tags

Terkini