JAKARTA INSIDER - Perusahaan kelapa sawit terkemuka, Wilmar Group, telah meluncurkan program pendampingan yang berhasil meningkatkan kesejahteraan bagi lebih dari 1.700 petani sawit swadaya di Jambi.
Melalui upaya ini, mereka telah berhasil membantu petani-petani ini untuk meraih sertifikasi berkelanjutan, yang pada akhirnya menghasilkan peningkatan dalam aspek kehidupan mereka.
Manajer dari Koperasi Perkasa Nalo Tantan (KPNT), Ahmad Fahmi, menegaskan peran penting Wilmar dalam mendampingi anggota koperasinya memperoleh sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) sejak 2017.
Baca Juga: BRI sukses mendorong inklusi keuangan hingga ke pelosok negeri dalam perjalanan 128 tahun
Dampaknya sangat terasa, di mana pada 2019, KPNT berhasil menjadi koperasi petani swadaya pertama di Jambi yang sukses meraih sertifikat ISPO dan telah mempertahankan sertifikat tersebut selama empat tahun berturut-turut.
"Pendampingan dari PT AIP tidak hanya mempersiapkan administrasi, tetapi juga melatih, memberikan dukungan pembiayaan, hingga kami berhasil meraih sertifikat ISPO," ungkap Fahmi melalui pernyataan resmi.
Sejauh ini, PT AIP telah membantu 909 petani anggota KPNT dengan total lahan mencapai 3.328 hektare.
Baca Juga: Catat jadwal pembaharuan rekomendasi imunisasi dewasa dari PAPDI, sebelum liburan Nataru
Prestasi mereka tidak hanya terletak pada perolehan sertifikasi, tapi juga menjadi koperasi petani swadaya pertama di Indonesia yang mendapatkan dana hibah pemerintah sebesar Rp 3,3 miliar dan sebuah excavator senilai Rp 1,8 miliar dalam Program Sarana dan Prasarana (SARPRAS) dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Ketua Koperasi Tanjung Sehati Lestari (KTSL), Jalal Sayuti, juga mengakui dampak positif dari pendampingan perusahaan ini sejak 2022.
Salah satunya adalah bantuan dalam meraih ISPO pada tahun yang sama.
Dengan ISPO, pemahaman anggota koperasi terhadap administrasi, pengelolaan kebun yang berkelanjutan, pengelolaan area konservasi, dan skema penjualan Tandan Buah Segar (TBS) semakin membaik.
"Dengan bantuan perusahaan, kami mampu memenuhi standar berkelanjutan yang pada akhirnya memengaruhi kesejahteraan petani," ujar Sayuti.