E commerce dianggap para pedagang meenjatuhkan harga pasaran karena harganya gila-gilaan.
“Dulu saya punya kios di CTA ada 3 tuh,” kata Helvita, pedagang Pasar Tasik Jakarta.
“Terus (kios) di Jati Baru tutup semuanya,” lanjut Helvita, pedagang Pasar Tasik Jakarta.
“Karena penjualannya enggak mencukupi,” ujar Helvita, pedagang Pasar Tasik Jakarta.
“Enggak cukup, rugi terus,” tutur Helvita, pedagang Pasar Tasik Jakarta.
Pedagang toko offline di Pasar Tasik Jakarta berharap pemerintah memperhatikan nasib mereka.
Pemerintah pun diharapkan untuk menertibkan e commerce yang kian merusak harga pasaran tersebut.
E commerce memang kerap disebut-sebut sebagai penyebab sepinya toko offline.
Hingga berita ini dimuat belum ada langkah cepat dan pasti dari pemerintah terkait carut marut sepinya toko offline ini.***