JAKARTA INSIDER – Situasi sepi pembeli tak hanya menerpa Pasar Tanah Abang Jakarta saja, penurunan omzet juga terjadi di Pasar Tasik.
Kabarnya lapak dagangan milik pedagang di Pasar Tasik Jakarta kini sepi pembeli dan terjadi penurunan omzet.
Tak tanggung-tanggung penurunan omzet di Pasar Tasik Jakarta mencapai 50-80 persen.
“Habis lebaran ini kayaknya turun banget deh mbak (penurunan omzet),” kata Helvita, pedagang Pasar Tasik Jakarta, dikutip oleh JAKARTA INSIDER dari Youtube Buletin iNews pada hari Kamis tanggal (21/9/2023).
“Dibanding tahun kemarin (penurunan omzet) kayaknya 50 persen deh,” lanjut Helvita, pedagang Pasar Tasik Jakarta.
“Ya harapan kita kalau bisa Tiktok ditiadain kali ya yang online,” ujar Helvita, pedagang Pasar Tasik Jakarta.
“Yang Tiktok, kayaknya kita bersaing banget harganya mbak, jauh (berbeda),” tutur Helvita, pedagang Pasar Tasik Jakarta.
“Kita dengan barang yang sama bisa jual dibawah kita, jauh banget,” ucap Helvita, pedagang Pasar Tasik Jakarta.
Disisi lain, Pita, pedagang gamis wanita di Pasar Tasik Jakarta akui terjadi penurunan omzet sebesar 80 persen.
Penjualan baju di Pasar Tasik menurut Pita alami penurunan omzet kini, seperti keluhan pedagang lainnya.
Penurunan omzet di Pasar Tasik Jakarta disebut-sebut karena gempuran e commerce yang kian meraja lela.
Artikel Terkait
Kisah miris pedagang Pasar Tanah Abang Jakarta omzet Rp0 sepi pembeli: Jual online dan live tidak ada penonton
Irwan Mussry, suami Maia Estianty diperiksa KPK atas kasus korupsi eks Bea Cukai Yogya, Eko Darmanto
Pasca kunjungan Menteri Perdagangan ke Pasar Tanah Abang Jakarta, Pedagang: Online shop harus dihapus
Curahan hati pedagang Pasar Tanah Abang Jakarta: Semenjak ada Tiktok,penjualan kita terus anjlok alias menurun
Pedagang Pasar Tanah Abang Jakarta: Dulu bisa dapat Rp60 juta sehari, sekarang Rp1 juta kebawah bahkan Rp0
Pedagang Pasar Tanah Abang Jakarta sebut kian terpuruk, berharap ada perbaikan nasib kedepan kepada pemerintah
Pasar Tanah Abang Jakarta menurut pedagang: Turun drastis, pengunjung banyak yang jalan-jalan tidak beli