Baca Juga: Pancuran Pitu Baturaden, keajaiban tujuh air terjun tersembunyi di lereng Gunung Slamet
Alternatif lainnya adalah memarkir kendaraan di area parkir bawah Kawah Putih dengan tarif lebih rendah, yaitu Rp.59.000 per orang dan Rp.15.000 per kendaraan roda 4 (tarif pada saat penulisan artikel).
Pengunjung dapat menikmati pemandangan dengan berjalan kaki atau menggunakan layanan antar-jemput ontang anting yang terbuka di kedua sisi.
Kebijakan pengelola juga terlihat dalam larangan warung wisata dan pedagang asongan di pusat Kawah Putih.
Langkah ini memberi dampak positif pada lingkungan sekitar, menghindari timbulan sampah dan kemasan dari kegiatan warung.
Baca Juga: 4 Mitos kota gaib yang dipercaya keberadaannya ada di Indonesia, apa saja? yuk disimak!
Selain itu, pusat Kawah Putih juga bebas dari bangunan permanen dan hotel, memungkinkan pengunjung menikmati alam tanpa merusak keindahannya.
Dari penjelasan di atas, jelas bahwa biaya tiket parkir Kawah Putih telah difikirkan dengan matang, mengakomodasi pemberdayaan masyarakat lokal dan pelestarian alam.
Meskipun begitu, tak peduli pilihan yang diambil, penting bagi pengunjung tetap menjaga kebersihan dan alam saat menikmati pesona Kawah Putih.
Dengan demikian, liburan menjadi nyaman dan mendukung perkembangan komunitas sekitar serta kelestarian alam.***
Artikel Terkait
4 Mitos kota gaib yang dipercaya keberadaannya ada di Indonesia, apa saja? yuk disimak!
Pancuran Pitu Baturaden, keajaiban tujuh air terjun tersembunyi di lereng Gunung Slamet
Pemerintah bangun 47 menara modern untuk ASN dan Hankam di IKN Nusantara
Pameran KAWS di Candi Prambanan, sentuhan modernitas di pelukan sejarah kuno