Namun, mereka baru menyadari bahwa kebijakan ini telah menimbulkan kesulitan dalam menghadapi beberapa biaya operasional.
"Kami akan menjadikan kejadian ini sebagai pembelajaran berharga dan tidak akan memaksa membuat lowongan magang ketika kondisi finansial Psylution belum memadai," kata perwakilan Psylution dalam pernyataan mereka.
Psylution juga berkomitmen untuk menyesuaikan kembali harga layanan mereka agar dapat menutupi biaya operasional dan memberikan upah yang layak bagi semua lowongan yang mereka tawarkan.
Mereka juga membuka diri untuk menerima masukan dan tanggapan dari masyarakat melalui media sosial mereka.
Kontroversi ini menunjukkan pentingnya memperhatikan kesejahteraan dan upah yang layak bagi para magang.
Psylution telah belajar dari kesalahannya dan berkomitmen untuk melakukan perbaikan.
Hal ini diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi perusahaan lainnya agar tidak mengulangi kesalahan serupa dalam memberikan kesempatan magang kepada para calon profesional di masa depan.***
Artikel Terkait
Presiden Jokowi Resmikan Tzu Chi Hospital: Sarana Medis Modern Untuk Menarik Pasien dan Menekan Devisa Negara
Terobosan Terbaru KAI: Water Station di Stasiun-Stasiun Terpilih untuk Layanan Minum Gratis
MrBeast Burger milik MrBeast tutup, restoran virtual sensasional di Amerika Serikat akhirnya bangkrut
Tiket Coldplay di Indonesia jauh lebih mahal daripada di Singapura, ternyata ini alasannya menurut Mo Sidik
Gelombang PHK yang bertambah dan pengangguran, Kepala Bidang Hubungan Industri: Ormas kerap mengganggu!