Airlangga umumkan 3 Satgas baru untuk percepat negosiasi tarif dagang RI-AS

photo author
- Selasa, 29 April 2025 | 10:00 WIB
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kiri) dan Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto (kanan). (Instagram.com / @potus - @airlanggahartarto.official)
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kiri) dan Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto (kanan). (Instagram.com / @potus - @airlanggahartarto.official)

JAKARTA INSIDER — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa pemerintah saat ini telah membentuk tiga satuan tugas (Satgas) baru.

Ketiga Satgas ini dibentuk untuk memperkuat upaya negosiasi perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat.

Dalam keterangannya, Airlangga menjelaskan bahwa negosiasi yang sedang berlangsung bertujuan untuk mendorong penghapusan tarif balasan (resiprokal) sebesar 32 persen yang diberlakukan oleh mantan Presiden AS, Donald Trump, terhadap produk-produk dari Indonesia.

Baca Juga: Konflik dapur MBG Kalibata vs Yayasan MBN, tunggakan hampir Rp1 Miliar dan polemik harga porsi

Airlangga menyebut bahwa pembentukan ketiga Satgas tersebut merupakan bagian dari arahan langsung Presiden RI Prabowo Subianto.

Salah satu Satgas yang sudah diperkenalkan dalam Sarasehan Ekonomi pada 8 April 2025 adalah Satgas Penanganan PHK.

Baca Juga: Gibran Rakabuming unggah monolog di Youtube, Wamensesneg: Strategi lawan bias dan hoaks

Selain itu, Airlangga mengungkapkan dua Satgas tambahan yang juga sedang disiapkan, yaitu:

  • Satgas Perundingan Perdagangan dan Investasi serta Penanganan Ekonomi, dan

  • Satgas Deregulasi Kebijakan.

"Ketiga Satgas ini mulai bergerak sekarang," kata Airlangga saat menyampaikan keterangan pers di Istana Negara, Senin, 28 April 2025.

Baca Juga: Prabowo Tegur Direksi BUMN: Tinggalkan Praktik Lama, Raih Aset Rp16.000 Triliun!

Dalam penjelasannya, Airlangga juga menegaskan bahwa meskipun Indonesia tetap menjaga hubungan komunikasi perdagangan dengan negara lain seperti China, namun negosiasi tarif dengan Amerika Serikat dilakukan secara eksklusif dan bilateral.

"Semua pembicaraan dilakukan secara bilateral, antara Indonesia dan Amerika Serikat. Tidak melibatkan negara lain karena ini memang negosiasi bilateral, bukan multilateral," tegasnya.

Lebih lanjut, Airlangga membeberkan bahwa dalam rangka memperkuat posisi Indonesia dalam negosiasi, dirinya bersama delegasi RI telah melakukan serangkaian pertemuan dengan pejabat tinggi dan pelaku industri di Amerika Serikat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Gitta Wahyu Cahyani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X