JAKARTA INSIDER - Sistem administrasi pajak atau Coretax hingga saat ini masih banyak kendala dan masalah, oleh karenanya Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Suryo Utomo langsung menyambangi beberapa pengusaha di Indonesia agar sistem segera pulih.
Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Suryo Utomo membebaskan pengenaan sanksi administrasi selama sistem inti administrasi pajak atau Coretax dapat berjalan dengan lancar.
Pernyataan ini ia ungkapkan dalam diskusi daring dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo.
Diskusi ini diikuti perwakilan dari dari 100 asosiasi lintas sektor usaha dan lebih dari 1.000 peserta mengikuti secara daring.
"DJP memastikan tidak akan ada beban tambahan kepada wajib pajak berupa sanksi administrasi atas keterlambatan atau kesalahan dalam pembuatan Faktur Pajak yang disebabkan oleh kendala teknis dalam implementasi Coretax," kata Suryo .
Pembebasan sanksi administrasi itu diberlakukan selama masa transisi implementasi Coretax yang telah dilaksanakan sejak 1 Januari 2025. Namun, masa transisi ini belum ditetapkan tenggat wakunya oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
Pada kesempatan itu, Sekretaris Dewan Pertimbangan Apindo, Suryadi Sasmita, turut meminta Ditjen Pajak untuk memberikan perlindungan bagi pelaku usaha selama masa transisi.
Ia menekankan pentingnya dukungan pembinaan yang berkelanjutan dari DJP untuk menjaga keberlangsungan usaha di tengah tantangan teknis yang dihadapi itu.
Ditjen Pajak juga mengungkapkan berbagai langkah yang telah dan akan diambil untuk mengatasi kendala teknis Coretax. Salah satu isu yang diangkat adalah pelaporan PPh Pasal 26 untuk masa Desember 2024, yang masih dapat dilakukan melalui aplikasi legacy seperti e-Bupot PPh Pasal 21 atau e-Bupot Unifikasi.
Selain itu, DJP sedang mempercepat proses migrasi data untuk memastikan pelaporan manual tetap dapat dilakukan dengan lancar.
DJP juga mengatasi masalah akses direktur tenaga kerja asing (TKA) yang telah memiliki NPWP tetapi mengalami kesulitan dalam mendapatkan sertifikat elektronik.
Artikel Terkait
Fakta sejarah Benjamin Holt sang pelopor produksi mesin berat dan penemu traktor yang mengubah dunia
Polres Pelabuhan Tanjung Priok bersama dengan BNN Jakarta Utara berhasil musnahkan 60Kg ganja dan 815 gram paket sabu
BNN Kota Jakarta Utara bersama Polres Pelabuhan Tanjung Priok berhasil memusnahkan 53 paket ganja dan sabu
Catat! Ini 8 destinasi untuk para traveler yang suka berwisata sambil belajar sejarah, ada benteng kokoh peninggalan Kekaisaran Romawi
Coretax masih bermasalah, Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan sebut masih dalam proses masa transisi