“Ngapain bicara sama mereka (Tiktok)?,” kata Bahlil Lahadalia.
“Mereka harus ikut (aturan) negara dong,” lanjut Bahlil Lahadalia.
“Biar saja hengkang saja (Tiktok) enggak apa-apa,” ujar Bahlil Lahadalia.
“Apa urusan? apanya yang merugikan negara? dia (Tiktok) yang merugikan kita,” tegas Bahlil Lahadalia.
Baca Juga: Pedagang Pasar Tanah Abang Jakarta ungkap setuju Tiktok shop dilarang: Merusak pasar toko offline
Nampaknya persoalan perang harga antara toko online dan Tiktok shop dan toko offline sedang gencar-gencarnya mendapat perhatian khusus dari pemerintah.
Bagaimana tidak, imbas perang harga, bahkan UMKM pun harus kalah saing dengan barang import murah.
Tak hanya kalah saing saja, toko dan kios offline banyak yang tutup karena gulung tikar.***
Artikel Terkait
Menjamur e commerce dan Tiktok shop, pedagang Pasar Tanah Abang Jakarta akui alami penurunan omzet 90 persen
Pasar Tanah Abang Jakarta, banyak kios tutup di lantai atas dan sepi pembeli, efek e commerce dan Tiktok shop?
Pasar Tanah Abang Jakarta sepi saat weekend, pedagang mengeluhkan pembeli berkurang: Sejak ada Tiktok shop..!
Pasar Tanah Abang Jakarta sepi, kalah dengan e commerce dan Tiktok shop, sebagaian pedagang beralih ke online
Jokowi respon Tiktok shop membuat UMKM dan toko offline sepi: Sosial media itu bukan ekonomi media...!
Pedagang Pasar Tanah Abang Jakarta ungkap setuju Tiktok shop dilarang: Merusak pasar toko offline
Pedagang Pasar Tanah Abang sebut tak bisa bersaing dengan Tiktok shop: Sudah coba online tapi sepi penonton