Yenny pun ungkap barang yang ia jual adalah barang-barang berkualitas terbaik, beda dengan Tiktok.
Seperti halnya pepatah, makin mahal harga barang, biasanya dibarengi dengan kualitas terbaik pula.
Yenny yang seolah sudah setengah emosi nampak kesal banyak pelanggan harnya melihat harga tanpa kualitas.
Nampaknya pembeli era digital sekarang ini dituntut cerdas dalam membeli barang berkualitas dan tidak.
Tiktok disebut-sebut cukup merugikan lapak offline milik Yenny tersebut selama ini.***
Artikel Terkait
Kisah miris pedagang Pasar Tanah Abang Jakarta omzet Rp0 sepi pembeli: Jual online dan live tidak ada penonton
Pasca kunjungan Menteri Perdagangan ke Pasar Tanah Abang Jakarta, Pedagang: Online shop harus dihapus
Curahan hati pedagang Pasar Tanah Abang Jakarta: Semenjak ada Tiktok,penjualan kita terus anjlok alias menurun
Pedagang Pasar Tanah Abang Jakarta: Dulu bisa dapat Rp60 juta sehari, sekarang Rp1 juta kebawah bahkan Rp0
Pedagang Pasar Tanah Abang Jakarta sebut kian terpuruk, berharap ada perbaikan nasib kedepan kepada pemerintah
Pasar Tanah Abang Jakarta menurut pedagang: Turun drastis, pengunjung banyak yang jalan-jalan tidak beli
Pedagang Pasar Tanah Abang Jakarta: Dulu omzet Rp60 juta sampai Rp70 juta sehari, sekarang sering nggak laris