JAKARTA INSIDER - Jakarta, ibu kota Indonesia, memiliki banyak ikon yang menjulang tinggi, tetapi tidak ada yang setinggi Gama Tower, juga pernah dikenal sebagai Cemindo Tower.
Bangunan megah ini telah mencuri perhatian sejak pertama kali muncul di langit kota ini.
Dengan ketinggian arsitektural mencapai 285 meter dan puncak mencapai 297 meter, serta 64 lantai, Gama Tower merajai langit-langit Jakarta dan Indonesia.
Baca Juga: Gedung pencakar langit Indonesia Satu, menara kembar megah di Pusat Jakarta milik Media Group
Konstruksi Megah dari 2011 hingga 2016
Proyek ambisius ini dimulai pada tahun 2011 dan menjadi salah satu tonggak prestisius dalam dunia konstruksi Indonesia.
Mencapai titik puncaknya pada tahun 2015 ketika atapnya mulai ditutup, dan akhirnya, bangunan ini selesai dibangun pada tahun 2016.
Total biaya konstruksinya mencapai sekitar Rp2 triliun, setara dengan sekitar US$150 juta pada saat itu.
Baca Juga: Hadirkan hutan Nusantara di tengah gedung tinggi, Gala Dinner KTT ASEAN ke-43 2023 berlangsung mewah
Green Building dan Sertifikat Greenship Gold
Gama Tower bukan hanya sekadar pencakar langit, tetapi juga menjadi perwujudan konsep bangunan hijau.
Bangunan ini telah memperoleh sertifikat Greenship Gold, menandakan komitmennya untuk berkontribusi pada pelestarian lingkungan.
Ini adalah bukti nyata bahwa perkembangan perkotaan dapat bersinergi dengan keberlanjutan lingkungan.
Artikel Terkait
Bisa untuk nikah! Tidak hanya gedung perkatoran berkualitas, Plaza BP Jamsostek jadi idaman pengantin
The H Club SCBD, klub malam mewah terbesar di Asia yang terletak di pusat kota
Hadirkan hutan Nusantara di tengah gedung tinggi, Gala Dinner KTT ASEAN ke-43 2023 berlangsung mewah
Gedung pencakar langit Indonesia Satu, menara kembar megah di Pusat Jakarta milik Media Group