JAKARTA INSIDER - Bagi mereka yang ingin tahu seputar sejarah perang dunia dapat mengunjungi Fort Canning Park Singapura.
Fort Canning Park merupakan kompleks taman seluas 18 hektar yang indah, dan bisa menjadi tujuan awal bagi para turis yang berkunjung ke Singapura.
Taman ini memiliki berbagai ornamen penting di dalamnya yang patut untuk dijadikan bahan pengetahuan mengenai kejadian-kejadian masa perang dunia kedua.
Baca Juga: Manjakan para pesepeda, Anies Baswedan mendapat dukungan dari Goweser
Fort Canning Park dulunya merupakan kawasan para bangsawan-bangsawan Melayu yang sempat memerintah di lokasi itu. Taman ini juga dinyatakan sebagai saksi mata menyerahnya pasukan Inggris terhadap pasukan Jepang yang saat itu berseteru.
"Fort Canning Hill adalah salah satu landmark paling bersejarah di Singapura. Sangat mungkin bahwa dalam abad ke-14, istana kerajaan penguasa melayu kuno berdiri di puncak "Bukit Terlarang"," tulis situs resmi National Park Singapore yang dikutip Jakarta Insider dari Antara, Rabu (12/10/22).
Lokasi yang memiliki kemiripan dengan apa yang ada di Fort Siloso, dimana keduanya banyak menyimpan cerita-cerita bersejarah masa perang dunia kedua antara Jepang dan Inggris di daratan Singapura.
Baca Juga: 'Perang' antar relawan pendukung capres semakin memanaskan suhu pilpres 2024.
Kesinambungan antara Fort Canning Park dan Fort Siloso memang tidak bisa dipisahkan, kedua tempat tersebut memang menjadi buktinya sejarah peperangan yang terjadi di Singapura antara Jepang dan Inggris pada masa itu.
Ketika Inggris datang sekitar tahun 1819, mereka banyak mengambil keuntungan dari sumber daya dengan beberapa cara. Untuk itu, Letnan Gubernur Hindia Inggris dan Letnan Gubernur Bencoolen, Sir Stamford Raffles membangun bungalonya, dan merupakan tempatnya tempat tinggal untuk garis panjang gubernur.
Kemudian sekitar tahun 1860, bukit itu diubah namanya menjadi Fort Canning sebagai bentuk penghormatan untuk Viscount Charles John Canning, Gubernur Jenderal dan Raja Muda pertama India.
Baca Juga: Lirik lagu Quinn Salman yang berjudul Tiba-Tiba: Kadang bikin aku kesal
Pada tahun 1920-an–1930-an, bukit itu diubah menjadi benteng artileri yang banyak dijadikan tempat-tempat peristirahatan tentara (barak), markas perwira, tepat penyimpanan bubuk mesiu dan juga rumah sakit.
Selain itu, di kawasan ini juga terdapat sebuah bunker yang terletak di bawah tanah yang disebut sebagai Battle Box juga dibangun selama periode itu.
Tidak hanya itu saja, lokasi ini juga memberikan penjelasan beberapa sejarah penting yang terjadi. Battle Box juga menjadi saksi sejarah ketika Letnan Jenderal Percival harus mengambil keputusan pahit untuk mengalah kepada Jepang pada masa itu.
Artikel Terkait
4 Tahun vakum dari dunia hiburan, Lewis Capaldi curhat dengan fans alami Sindrom Tourette
Rekomendasi wisata pantai terbaik di Banyuwangi yang wajib anda kunjungi, nikmati pesona alam bahari
Bosen ngantor? Nih jelajahi tempat wisata alam Jakarta yang gak jauh-jauh dari posisimu