JAKARTA INSIDER – Hari ini, masyarakat etnis Tionghoa merayakan Tahun Baru Imlek 2574.
Layaknya tahun-tahun sebelumnya, Vihara Gayatri yang berada Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat, telah berbenah menyambut datangnya Tahun Baru Imlek.
Menjadi kegiatan rutin bagi pengelola Vihara Gayatri untuk membersihkan tempat ibadah, menyiapkan lilin berukuran besar serta dupa di tiap ruang, termasuk pemandian 7 sumur, tiap jelang Tahun Baru Imlek.
Baca Juga: Lika-liku perayaan Imlek di Indonesia, dilarang Soeharto hingga dibuka kembali oleh Gus Dur
Diketahui, Vihara Gayatri merupakan salah satu ikon tempat suci warga Depok dan sekitarnya. Berdiri sejak 1983, lokasi Vihara Gayatri mudah dijangkau, berada sekitar 3,5 kilometer dari Stasiun Cibinong.
Vihara Gayatri yang dibangun di atas lahan seluas 6 hektar ini memiliki luas bangunan Vihara mencapai 2.400 meter persegi.
Di dalamnya terdapat beberapa ruangan untuk sembahyang. Ruangan-ruangan itu di antaranya, ruang Dewi Kwan Im (dewi kesejahteraan), Dewa Kwan Tong (dewa kebajikan), Dewa Cai Sen (dewa kekayaan), serta Dewa Toti Pakung (dewa dapur).
Hampir seluruh bagian komplek Vihara dipenuhi dengan pepohonan. Sehingga, tempat itu terasa rimbun dan rindang. Tidak hanya pepohonan, beberapa kolam ikan dapat dijumpai di Wihara Gayatri.
Uniknya, pengunjung Vihara Gayatri tak terbatas dari kalangan umat Budha dan Khonghucu, namun pengunjung umum pun kerap datang. Mereka datang untuk sekedar berekreasi atau mengisi waktu libur sambil melihat pemandangan yang memanjakan mata.
Vihara Gayatri memang menyimpan suasana kedamaian dan ketenangan. Ini karena pendiri Wihara, Luginawati membangunnya dengan menyelaraskan keseimbangan alam.
Selain banyaknya pepohonan, kolam penuh ikan, dan kura-kura, di Wihara Gayatri tersimpan tujuh sumur yang dipercaya memiliki keistimewaan. Air di ketujuh sumur itu tak pernah surut, meski di musim kemarau sekalipun.
Pengurus Vihara Gayatri, Darmawan, mengatakan, pembuatan sumur yang berjumlah tujuh itu berawal dari datangnya petunjuk melalui mimpi ibunya yang merupakan pemilik vihara.