JAKARTA INSIDER - Pameran seni kontemporer global "KAWS: Holiday Indonesia" telah memukau pandangan mata dan menyatukan dua dunia yang kontras: seni modern dan sejarah yang terpahat dalam Candi Prambanan.
Acara yang dipandu oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, telah membawa keindahan tak tergoyahkan yang merajut antara karya seni abad ke-21 dengan gemerlap sejarah abad ke-9.
Pameran ini merupakan bagian dari tur dunia KAWS, yang telah menjelajahi 10 negara sebelum akhirnya menemukan tempatnya di Candi Prambanan.
Baca Juga: 4 Mitos kota gaib yang dipercaya keberadaannya ada di Indonesia, apa saja? yuk disimak!
Sebuah simbiosis epik, patung KAWS setinggi 15 meter dan panjang 45 meter berdiri megah di hadapan kemegahan candi-candi warisan dunia UNESCO.
Sandiaga Salahuddin Uno, Menparekraf yang penuh semangat, menjelaskan betapa pilihan lokasi ini memiliki makna mendalam.
"Ini adalah lokasi ke-10 dari 10 negara yang disambangi KAWS dalam tur dunianya. Dan ini super epik karena satu-satunya KAWS dipamerkan di lokasi situs warisan dunia UNESCO," ujar Menparekraf dengan penuh antusiasme.
Baca Juga: Pemerintah bangun 47 menara modern untuk ASN dan Hankam di IKN Nusantara
Antusiasme yang sama turut dipancarkan oleh pengunjung yang memadati pameran.
Menjadi saksi perpaduan tak terlupakan antara kontemporer dan klasik, mereka menyaksikan Candi Prambanan yang merayakan seni modern dalam pangkuan sejarahnya sendiri.
Apalagi, saat matahari mulai beranjak menuju cakrawala, pemandangan senja yang memukau melatarbelakangi keindahan Candi Prambanan, menciptakan harmoni antara zaman dan estetika.
Baca Juga: Pancuran Pitu Baturaden, keajaiban tujuh air terjun tersembunyi di lereng Gunung Slamet
Sandiaga Salahuddin Uno, yang mendambakan agar seni dapat merangkul berbagai kalangan, merasa yakin bahwa pameran ini akan menjadi magnet bagi para pelancong.
Ia menyatakan, "Saya yakin ini menjadi daya tarik yang kuat dan bisa menarik minat kunjungan wisatawan."