JAKARTA INSIDER - Indonesia, negara kepulauan yang dikenal dengan keindahan alamnya, juga menjadi rumah bagi salah satu keajaiban alam yang unik dan langka - Megachile Pluto, atau yang lebih dikenal sebagai lebah raksasa Wallace.
Penemuan oleh Alfred Russell Wallace
Pada tahun 1859, seorang naturalis asal Inggris, Alfred Russell Wallace, pertama kali menemukan Megachile Pluto di Pulau Bacan, Kepulauan Maluku, Indonesia.
Yang membedakan lebah ini adalah ukurannya yang luar biasa besar.
Betina dari spesies ini bisa mencapai panjang total 4.5 sentimeter, termasuk mandibulanya yang besar.
Sayap betina bisa memiliki rentang hingga 6 sentimeter. Megachile Pluto adalah lebah terbesar di dunia.
Baca Juga: Regality Academy: Mewujudkan potensi siswa dengan pendidikan dan fasilitas terbaik
Kehilangan dan Penemuan Kembali
Setelah penemuan awal ini, Megachile Pluto sepertinya menghilang dari catatan ilmiah selama beberapa dekade.
Namun, pada bulan Februari 1981, seorang entomologis Amerika Serikat, Dr. Adam Messer, melihat dua betina besar dari spesies ini di Pulau Halmahera, Indonesia.
Dr. Messer kemudian mengumpulkan beberapa sampel jantan, yang menjadi dokumentasi ilmiah pertama tentang betina ini.
Jantan-jantan ini jauh lebih kecil dibandingkan betina-betinanya, dengan panjang maksimal 2.4 sentimeter.
Baca Juga: Sekolah Tzu Chi: Melahirkan pemimpin global dengan hati yang mulia
Upaya Penyelamatan Terbaru