Terinspirasi oleh gerakan fasis Eropa, RSS mempromosikan ideologi Hindutva dengan tujuan memperkuat komunitas Hindu dan mengangkat budaya India.
PM Modi adalah anggota RSS dan merupakan pemimpin Partai Bharatiya Janata (BJP), partai penguasa di India saat ini.
Ini menimbulkan kekhawatiran tentang semangat iredentisme yang mungkin muncul di bawah kepemimpinan Modi, yang dapat berdampak signifikan pada wilayah-wilayah yang memiliki hubungan budaya dengan India, termasuk Indonesia.
Baca Juga: Badminton India semakin kokoh, kini diperkuat pelatih asing seperti Mulyo Handoyo
Dampak untuk Indonesia Kedepan
Indonesia adalah salah satu negara yang secara budaya terkait dengan India, dan perubahan nama India menjadi "Bharat" memiliki potensi untuk memengaruhi hubungan bilateral kedua negara.
Hal ini dapat memunculkan pertanyaan tentang apakah semangat iredentisme dan ideologi Hindutva dapat mempengaruhi pandangan India terhadap wilayah-wilayah di Asia Tenggara yang memiliki pengaruh budaya India.
Kedepannya, penting bagi Indonesia untuk memantau perkembangan ini dengan cermat dan menjaga hubungan yang baik dengan India dalam konteks geopolitik yang semakin kompleks.
Baca Juga: Kisah cinta film akbar India Satyaprem Ki Katha hadir di bioskop Indonesia
Akhir Kata
Kontroversi seputar perubahan nama India menjadi "Bharat" mencerminkan dinamika politik dan ideologis yang sedang berlangsung di India.
Semangat iredentisme dan ideologi Hindutva yang dipromosikan oleh PM Modi memunculkan pertanyaan tentang dampaknya bagi wilayah-wilayah yang memiliki hubungan budaya dengan India, termasuk Indonesia.
Oleh karena itu, Indonesia perlu memantau perkembangan ini dengan cermat dan menjaga hubungan diplomatik yang kuat dengan India.***