JAKARTA INSIDER - Dalam beberapa tahun terakhir, India, di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Narendra Modi, telah menjadi sorotan dunia karena kontroversi seputar perubahan nama negara India menjadi "Bharat."
Namun, untuk memahami kontroversi ini, kita perlu melihatnya dari sudut pandang sejarah, analisis geopolitik global, serta latar belakang ideologi yang mempengaruhi PM Modi.
Asal Usul Nama "Bharat"
Kata "Bharat" berasal dari istilah "Bhārata-varṣa" yang dapat diterjemahkan sebagai "benua Bharat."
Baca Juga: India sebut diri sendiri sebagai Bharat di undangan G20, diduga akan ganti nama resmi
Asal-usul istilah ini dapat ditelusuri hingga kitab suci Hindu kuno, Purana, yang merujuk pada wilayah yang saat ini disebut India dan negara-negara tetangganya sebagai Bhāratavarṣa.
Penggunaan nama ini bertujuan untuk membedakan wilayah ini dari benua lainnya.
Modi memilih nama "Bharat" sebagai upaya untuk menghubungkan India dengan konsep "Greater India" dan "Indic World."
Baca Juga: India mencatat sejarah, Chandrayaan 3 berhasil mendarat di Kutub Selatan Bulan
Semangat Iredentisme dan Fasisme
Namun, perubahan nama ini juga memiliki konotasi politik yang mendalam.
PM Modi, yang merupakan anggota aktif organisasi nasionalis Hindu sayap kanan ekstrim Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS), memiliki agenda yang jelas terkait dengan konsep Hindutva.
RSS adalah organisasi paramiliter yang didirikan pada tahun 1925 dengan tujuan awal untuk menyatukan komunitas Hindu dan membangun negara Hindu tanpa kehadiran masyarakat non-Hindu.