JAKARTA INSIDER - Sebagai langkah inovatif menuju keberlanjutan pariwisata di Pulau Bali, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, telah mengumumkan kebijakan baru yang mengharuskan wisatawan asing (wisman) membayar biaya retribusi sebesar Rp150 ribu ketika mereka menginjakkan kaki di tanah Bali.
Langkah ini, yang pertama kali diumumkan dalam acara "The Weekly Brief With Sandi Uno," bertujuan untuk memberikan kontribusi lebih dari para wisatawan terhadap pelestarian lingkungan, warisan budaya, dan tradisi yang menjadi daya tarik utama pulau eksotis ini.
Dalam pidatonya, Menparekraf Sandiaga Uno menjelaskan bahwa retribusi ini merupakan langkah yang baik untuk memastikan bahwa para wisatawan mancanegara yang diperkirakan mencapai 4,5 juta orang tahun ini juga turut serta dalam menjaga dan melestarikan budaya, alam, serta lingkungan Bali yang menakjubkan.
"Kami berharap melalui langkah ini, para wisman bisa merasakan peran penting mereka dalam pelestarian keunikan dan pesona Pulau Dewata," ungkapnya.
Sementara biaya retribusi ini masih dalam tahap pembahasan dengan DPRD Bali dan diperkirakan akan diterapkan pada tahun 2024, Tjok Bagus Pemayun, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, menjelaskan bahwa kebijakan ini didasarkan pada Undang-undang Nomor 15 tahun 2023 tentang Provinsi Bali.
Ia menegaskan bahwa tujuan utama dari pengenakan retribusi ini adalah untuk menjaga keberlanjutan alam dan kebudayaan yang menjadi daya tarik utama pulau tersebut.
Tjok Bagus Pemayun juga mengungkapkan rincian tentang metode pembayaran retribusi ini.
Menurutnya, para wisman akan dapat membayar biaya retribusi ini melalui sistem E-Payment sebelum mereka tiba di Bali.
"Kami telah menyediakan barcode khusus yang akan memudahkan wisatawan untuk membayar retribusi ini sebelum mereka memulai petualangan mereka di Bali," jelasnya.***
Artikel Terkait
Gubernur Wayan Koster ingatkan generasi muda bali: Tinggalkan Upin dan Ipin, bangga pada budaya sendiri!
Tragedi maut di Tanjung Benoa Bali, Polisi periksa saksi dalam kematian wisatawan Jepang saat main Flying Fish