JAKARTA INSIDER - Berikut ini adalah empat lelucon ringan akhir pekan seri ketiga yang kami sajikan akhir September ini.
Empat lelucon ringan akhir pekan ini dimulai dengan cerita tentang dialog guru dengan muridnya tentang cita-cita mereka kalau sudah dewasa.
Seri lelucon ringan akhir pekan ini diakhir dengan cerita tentang seorang dokter yang terlambat menyampaikan kabar kepada pasiennya.
Baca Juga: KPK buka peluang periksa Ketua MA terkait kasus suap Sudrajad Dimyati
Cita-cita dan Halloween
Suatu hari di awal musim gugur, sekelompok siswa kelas dua sedang mendiskusikan "Apa yang saya inginkan ketika saya dewasa." Guru menerima jawaban yang biasa—seorang pemadam kebakaran, seorang perawat.
Kemudian dia bertanya kepada seorang anak muda yang tenggelam dalam pikirannya ingin menjadi apa suatu hari nanti.
Dia mendongak dengan cemberut dan menjawab, "Saya bahkan belum tahu apa yang saya inginkan untuk Halloween!"
Baca Juga: Polda Sumut ajukan Red Notice untuk bos judi Apin BK, netizen beri komentar menohok
Pukulan backhand
Di Amerika, etika saya melakukan kunjungan perpisahan sebelum pindah ke tempat ibadah baru, seorang anggota jemaat yang sudah lanjut usia memberi saya pujian dengan mengatakan bahwa pengganti saya tidak akan sebaik saya.
"Omong kosong," jawabku, tersanjung.
"Benar, sungguh," dia bersikeras. "Saya telah tinggal di sini di bawah lima pimpinan tempat ibadah yang berbeda, dan setiap pimpinan baru datang selalu lebih buruk daripada yang sebelumnya."
Baca Juga: Menelisik fakta hukum Presidential Threshold untuk Capres dan Cawapres sebelum Pemilihan Umum
Artikel Terkait
UNIK MENARIK: Ternyata begini sejarah Bluetooth yang jadi nama teknologi nirkabel, siapa pula raja Bluetooth?
4 minuman yang biasa diminum mendiang Ratu Elizabeth II setiap hari
Wow! Pekerja di kerajaan Inggris, digaji sangat tinggi. Sekretaris pribadi tembus 2,8 Miliar pertahun ...
LELUCON RINGAN AKHIR PEKAN: Dari sapi gila, artis gila, aturan pajak baru sampai kematian sudah dekat
LELUCON RINGAN AKHIR PEKAN: Dari pustakawati cantik hadapi pengunjung genit sampai lelucon Uni Soviet