Sementara itu, Camat Buduran, Syamsurijal menilai, aksi warga Sidokepung yang menggembok kepala desa tersebut akibat kesalahpahaman antara warga dengan pihak panitia program PTSL. Warga pemohon program PTSL yang terkendala kurang berkas persyaratan untuk program PTSL mencari informasi ke pihak kepala desa.
Baca Juga: Helmy Yahya dan Irma Hutabarat gabung PSI, siap bantu Giring Ganesha basmi korupsi
"Mungkin karena berkasnya kurang lengkap, akhirnya ya jadi ramai," kata Syamsurijal.
Ia mengatakan, setelah aksi penyanderaan tersebut, pihak Kecamatan Buduran mengawasi dan memantau proses jalannya pemerintahan di Desa Sidokepung. Hal itu untuk memastikan roda pemerintahan dan pelayanan terhadap masyarakat berjalan normal.
"Kami tetap memantau seperti biasanya, dan ternyata roda pemerintahan tetap berjalan seperi biasanya," katanya. ***