JAKARTA INSIDER - Pada 2023 ini Indonesia akan mengalami beberapa kali gerhana matahari, ada yanga namanya Gerhana Matahari Hybrid.
Penyebab terjadinya Gerhana Matahari adalah diakibatkan oleh sinar Matahari terhalang oleh Bulan dan bayangan Bulan akan jatuh ke Bumi.
Daerah Bumi yang berada di bawah bayangan inti Bulan akan terjadi Gerhana Matahari Total atau biasa disebut GMT.
Baca Juga: Ada kemungkinan perbedaan awal Syawal, beginilah sikap Kementerian Agama
Sedangkan bagian lain yang berada di bawah bayangan penumbra akan menyaksikan Gerhana Matahari sebagian.
“Gerhana Matahari terjadi saat sinar Matahari terhalang oleh Bulan, bayangan Bulan akan jatuh di Bumi. Daerah di Bumi yang berada di bawah bayangan inti (umbra) Bulan akan mengalami gerhana Matahari total, sementara itu, daerah di Bumi yang berada di bawah penumbra akan mengalami gerhana Matahari sebagian,” ungkap Johan Muhamad Peneliti Pusat Riset Antariksa, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada kegiatan BRIEF (BRIN Insight Every Friday), Jumat (27/1).
Indonesia sudah mengalami gerhana matahari beberapa kali yaitu pada tahun 1983 terjadi Gerhana Matahari Total, Gerhana Matahari Cincin tahun 2019, dan Gerhana Matahari Total tahun 2016.
Tanggal 20 April 2023 diprediksi akan terjadi Gerhana Matahari hybrid.
Gerhana Matahari Hybrid merupakan gerhana Matahari yang tampak dari sebagian wilayah Bumi sebagai gerhana Matahari total, tetapi di sebagian wilayah lain tampak sebagai gerhana Matahari cincin.
Johan menambahkan bahwa gerhana Matahari yang akan terjadi pada 20 April 2023 di wilayah Indonesia merupakan gerhana yang sangat spesial karena berupa gerhana Matahari hibrid yang jarang terjadi.
Di wilayah Indonesia, gerhana Matahari ini akan teramati sebagai gerhana Matahari total (GMT).
GMT akan teramati khususnya di wilayah Indonesia bagian timur, sementara di daerah Indonesia lainnya akan teramati sebagai gerhana Matahari parsial.