Mengenal keunikan Elysia Chlorotica, hewan siput laut langka yang bisa berfotosintesis seperti tanaman

photo author
- Minggu, 19 Januari 2025 | 01:41 WIB
Mengenal keunikan Elysia Chlorotica, hewan siput laut langka yang bisa berfotosintesis seperti tanaman (X)
Mengenal keunikan Elysia Chlorotica, hewan siput laut langka yang bisa berfotosintesis seperti tanaman (X)

JAKARTA INSIDER - Elysia chlorotica, atau dikenal sebagai Zamrud Timur, adalah salah satu keajaiban alam yang luar biasa.

Siput laut ini memiliki kemampuan unik yang jarang ditemukan pada hewan lainnya, yaitu berfotosintesis layaknya tanaman.

Fenomena ini memberikan pandangan baru tentang hubungan antara dunia hewan dan tumbuhan, sekaligus menjadi bahan penelitian yang menarik mengenai fotosintesis dan efisiensi energi.

Baca Juga: Kisah tragis Raja Umberto I dari Italia dan 'Kembarannya' yang hingga saat ini masih belum terpecahkan, kesamaan yang berakhir dengan kisah tragis

Kemampuan fotosintesis Elysia chlorotica didapat dari makanannya, alga bernama Vaucheria litorea. Saat memakan alga tersebut, siput ini menyerap kloroplas—komponen sel tumbuhan yang bertugas mengubah sinar matahari menjadi energi.

Dengan menyimpan kloroplas dalam tubuhnya, siput ini mampu menghasilkan energi sendiri hanya dengan mengandalkan cahaya matahari, tanpa perlu terus-menerus mencari makanan.

Baca Juga: 10 tempat di Jakarta yang terkenal angker, ada Ancol hingga Museum yang konon katanya ada sosok wanita Belanda

Menariknya, beberapa spesies Elysia chlorotica dapat bertahan hidup hingga satu tahun hanya dengan sinar matahari, tanpa makanan tambahan. Kemampuan ini membuatnya mirip dengan tanaman, sehingga batas antara dunia hewan dan tumbuhan menjadi kabur.

Tubuh Elysia chlorotica berwarna hijau, hasil dari kloroplas yang tersimpan di jaringan tubuhnya. Warna hijau ini tidak hanya membantu proses fotosintesis, tetapi juga berfungsi sebagai kamuflase alami.

Baca Juga: Muslim harus faham, ternyata ini perbedaan Iblis, Setan, dan Jin menurut kitab suci Al Quran

Dengan warna tubuh yang menyerupai lingkungan alga tempat tinggalnya, siput ini dapat menghindari predator dan meningkatkan peluang bertahan hidup.

Siput laut ini biasanya hidup di perairan dangkal, seperti kolam pasang surut dan rawa garam. Mereka dapat tumbuh hingga panjang sekitar 60 mm. Lingkungan ini menjadi tempat ideal bagi Elysia chlorotica untuk menemukan alga yang menjadi sumber makanannya dan memaksimalkan proses fotosintesisnya.

Adaptasi menakjubkan Elysia chlorotica telah menarik perhatian ilmuwan di seluruh dunia. Penelitian tentang siput ini memberikan wawasan baru tentang mekanisme fotosintesis, khususnya bagaimana kloroplas dapat tetap berfungsi di dalam tubuh hewan.

Hal ini juga membuka peluang untuk memahami efisiensi energi yang mungkin dapat diterapkan dalam teknologi masa depan, seperti panel surya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayatul Nissa Rahmadani

Sumber: Platform X

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X