Selebriti Korea Selatan Choi Siwon hadir di KTT ASEAN ke-43, sampaikan pesan penting untuk pemimpin negara

JAKARTA INSIDER - Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN, yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) pada 5-7 September 2023, Choi Siwon, Duta Besar Regional untuk UNICEF Asia Timur dan Pasifik, menyampaikan pesan yang menginspirasi kepada pemimpin negara ASEAN dan mitra dialog.

Dalam pidatonya, Choi Siwon menggarisbawahi pentingnya berinvestasi pada anak-anak dan memfokuskan perhatian pada dua aspek utama.

Pertama, pemimpin ASEAN diminta untuk memastikan anak-anak tumbuh sehat dan mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas.

Baca Juga: Sambut era balap virtual di Indonesia, Honda dan Telkom hadirkan Honda Meta Race di MetaNesia

Ini diharapkan akan meningkatkan kreativitas anak-anak dalam proses belajar mereka dan memberikan manfaat besar bagi perkembangan masyarakat.

Siwon juga menyoroti bahwa investasi dalam pendidikan prasekolah dasar dapat menghasilkan nilai tambah yang signifikan, bahkan hingga sepuluh kali lipat.

Kedua, pemimpin negara diminta untuk memberikan perlindungan terhadap anak-anak dari dampak perubahan iklim global.

Baca Juga: Sambut delegasi KTT ke 43 ASEAN, AP II pastikan Bandara Soetta lancar tanpa ganggu penerbangan reguler 

Salah satu langkah konkret yang diusulkan adalah pemberian vaksin untuk melindungi anak-anak dari potensi penyakit yang dapat timbul akibat perubahan iklim.

Choi Siwon percaya bahwa investasi dalam kedua aspek ini adalah kunci untuk menciptakan sumber daya manusia berkualitas di ASEAN.

Dalam ASEAN Business and Investment Summit Day 2, ia berbagi visinya tentang pentingnya kerja sama kolektif untuk mencapai tujuan ini.

Baca Juga: Dukung kemudahan berbisnis di lingkup ASEAN, Mendag Zulkifli Hasan: Dipermudah agar efisien

Selama beberapa tahun terakhir, UNICEF bersama dengan dermawan telah berupaya keras untuk meningkatkan pendidikan berkualitas dan perlindungan anak-anak di seluruh dunia.

Upaya ini telah berhasil mengurangi insiden tindakan tidak bermoral terhadap anak hingga 50 persen dan memberikan vaksin kepada 90 persen anak di seluruh dunia selama dua dekade terakhir.