Namun, yang paling menarik adalah fitur Vehicle-to-Load (V2L). Fitur ini memberikan kebebasan kepada penggunanya untuk menggunakan atau mengisi daya perangkat listrik apapun, seperti sepeda listrik, skuter listrik, atau peralatan berkemah.
Dengan demikian, mobil ini dapat berfungsi sebagai pengisi daya listrik pada saat dalam perjalanan. Bahkan, fitur V2L juga dapat digunakan untuk membantu mengisi daya baterai mobil listrik lainnya.
Baca Juga: 5 Teknik 'memaksa' pohon mangga berbuah di luar musim. Mudah dilakukan dan ekonomis
Sayangnya, belum ada fitur BlueLink, seperti pada Hyundai Creta. Padahal, fitur tersebut cukup canggih dan dapat membuat mobil terkoneksi dengan smartphone melalui aplikasi.
Dengan segala kecanggihannya, Hyundai Ioniq 5 dibanderol mulai Rp 718 juta (OTR Jakarta) hingga Rp 829 juta (OTR Jakarta) saat diumumkan April tahun ini.
Namun jangan khawatir, bagi Anda yang menginkan mobil listrik Hyundai bekas KTT G20 yang lain, Hyundai juga berencana menjual mobil listrik lain bekas G20, yaitu Genesis Electrified G80 di Indonesia.
Makmur mengatakan, mekanisme pembelian akan diumumkan kemudian.
Baca Juga: Sosok Laksamana Yudo Margono, anak petani asal Madiun yang selangkah lagi jadi Panglima TNI
"Untuk Genesis akan kembali diinformasikan lebih lanjut ya," katanya.
Selain dari pabrikan Hyundai, parikan mobil yang berpartisipasi meminjamkan mobil listrik mereka untuk perhelatan KTT G20 ini adalah Wuling Indonesia yang menyediakan 300 unit mobil listrik Air EV.
Kemudian Toyota yang juga meminjamkan 143 unit mobil listrik, yaitu 41 unit Toyota bZ4X dan 102 unit Lexus UX 300e.***