JAKARTA INSIDER - Momentum bersejarah terjadi di PT PAL Indonesia saat mereka menggelar acara "keel laying" untuk proyek pembangunan Kapal Frigate Merah Putih ke-1.
Acara tersebut dipimpin oleh Sekretaris Badan Sarana Pertahanan (Sesbaranahan) Kementerian Pertahanan RI, Brigjen TNI Heru Sudarminto, dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Wakil Asisten Logistik (Waaslog) Laksma TNI Maman Rohman.
Ini menandai langkah maju Indonesia dalam mengembangkan kapal perang unggulan yang dibangun secara mandiri.
Baca Juga: India mencatat sejarah, Chandrayaan 3 berhasil mendarat di Kutub Selatan Bulan
Dalam acara tersebut, Chief Operating Officer (COO) PT PAL Indonesia, Iqbal Fikri, dengan bangga mengungkapkan bahwa "Dipercayakannya PAL sebagai industri pertahanan nasional dalam membangun 2 unit kapal frigate, merupakan komitmen pemerintah melalui Kementerian Pertahanan RI untuk memajukan dan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas industri pertahanan dalam negeri. Serta sebagai langkah nyata dalam upaya mewujudkan peningkatan penguasaan teknologi pertahanan, kemandirian industri pertahanan, sehingga dapat meminimalisir ketergantungan impor alutsista."
Pembangunan kapal Frigate Merah Putih ke-1 adalah langkah konkret dalam mencapai visi Indonesia Emas tahun 2045 sebagai kekuatan pertahanan yang mendunia dan berdaya saing di ASEAN.
Dalam hal ini, peningkatan kapabilitas industri pertahanan nasional, terutama dalam penguasaan teknologi pertahanan, merupakan salah satu tonggak penting.
Baca Juga: Menteri Pertahanan Prabowo Subianto datangkan 24 pesawat tempur F-15EX dari Amerika Serikat
Tahap keel laying, yang mencakup peletakan lunas kapal, memiliki makna penting sebagai awal dari perjalanan sejarah kapal tersebut.
Kapal Frigate Merah Putih ke-1 memiliki dimensi luar biasa dengan panjang 140 meter dan displacement sekitar 5.996 ton.
Teknologi pengindraan dan persenjataan modern akan menjadi bagian integral dari kapal ini.
Baca Juga: Semakin canggih! Kini Microsoft Excel terintegrasi dengan Python untuk analisis data
Dalam hal ini, proses pengembangan dan penyesuaian teknologi menjadi aspek kunci dalam mencapai tujuan tersebut.
Brigjen TNI Heru Sudarminto menjelaskan, "Pembangunan kapal frigate di PT PAL Indonesia ini merupakan salah satu bentuk pembinaan industri pertahanan dalam negeri dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian membangun KRI sejenis di masa mendatang."