JAKARTA INSIDER - Pada tahun 2023, kabar gembira bagi para penggemar teknologi dan pecinta konektivitas di Indonesia, dengan kedatangan Starlink, proyek ambisius milik Elon Musk.
Ini menjanjikan revolusi dalam dunia internet kecepatan tinggi dengan konstelasi satelit di orbit rendah Bumi.
Mengatasi Batasan Teknologi Satelit Tradisional
Starlink melangkah lebih jauh dari layanan internet satelit tradisional yang bergantung pada satelit geostasioner tunggal yang berputar di ketinggian lebih dari 35.000 km.
Dalam paradigma ini, latensi tinggi menghambat pengalaman pengguna yang lancar dalam hal streaming, permainan daring, dan panggilan video.
Baca Juga: Elon Musk kini batasi jumlah tweet yang dapat dilihat satu akun dalam satu hari di Twitter!
Starlink datang dengan solusi revolusioner, yaitu konstelasi ribuan satelit yang mengorbit Bumi pada ketinggian sekitar 550 km.
Keuntungan ini mengurangi laten atau waktu perjalanan data menjadi sekitar 25 ms, menjadikannya layanan internet satelit kecepatan tinggi yang tak tertandingi.
Teknologi Canggih Dalam Setiap Satelit
Satelit Starlink bukanlah satelit biasa.
Mereka dilengkapi dengan berbagai teknologi canggih yang memastikan kualitas dan keandalan layanan.
Baca Juga: Selamat tinggal Twitter! Brand burung biru akan diganti menjadi X oleh Elon Musk
Penghindaran Tabrakan Otomatis
Satelit Starlink memiliki kemampuan untuk menghindari tabrakan dengan objek luar angkasa lainnya secara otomatis.