JAKARTA INSIDER - Sebagai sarana transportasi massal yang modern, MRT Jakarta terus berinovasi dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada penggunanya.
Salah satu keunggulan yang ditawarkan oleh MRT Jakarta adalah ketepatan pemberhentian kereta yang bisa pas banget dengan posisi pintu kaca peron stasiun.
Lantas, bagaimana teknologi canggih ini bisa bekerja?
Baca Juga: Skandal di puncak Kementerian: Johnny G Plate, Menkominfo, terseret kasus korupsi mega proyek BTS
Dilansir dari akun Twitter resmi @mrtjakarta pada 17 Mei 2023, MRT Jakarta menggunakan sistem pengendalian kereta bernama Communication-Based Train Control atau CBTC.
Sistem ini memungkinkan petugas untuk memantau dan mengontrol kereta secara real-time.
Teknologi CBTC ini memanfaatkan komunikasi data digital dan sensor putaran roda yang terpasang di dalam kereta api, serta sensor penanda lokasi di sepanjang jalur rel.
Baca Juga: Tidak hanya ciptakan mobil canggih, kini Tesla ciptakan robot AI berbentuk manusia
CBTC mampu memastikan kereta berhenti tepat di peron dengan menggunakan informasi dari sensor yang dipasang di peron dan di sepanjang jalur rel.
Dengan sistem ini, posisi dan kecepatan kereta dapat dipantau secara real-time.
Dengan menggunakan data tersebut, sistem mampu menghitung titik dimana kereta api harus berhenti tepat di peron.
Baca Juga: Final akbar Champions League 2023, Manchester City vs Inter Milan di Istanbul!
Bukan hanya itu, sistem CBTC juga mampu mengontrol kecepatan dan posisi kereta saat mendekati peron dan saat berhenti, memastikan kereta berhenti dengan tepat di tempat yang ditentukan.